3.Menghadapi
Cara untuk menghadapi adalah dengan meyakinkan bahwa Anda dapat menyikapi masalah yang ada. Contohnya bila omzet menurun akibat persaingan harga, alih-alih menganggap bahwa hal tersebut terjadi akibat persaingan yang keras, cobalah untuk berpikir bahwa Anda juga harus mencari barang dengan harga yang bersaing pula.
Dengan memiliki sikap ini, maka Anda akan proaktif mencari solusi dan tidak menyalahkan keadaan. Langkah ketiga ini juga masih termasuk sikap mental yang merupakan dasar untuk langkah selanjutnya
4.Mencari solusi
Setelah menyadari dan sepenuhnya menerima tanggung jawab atas situasi yang ada, maka muncul pemikiran berikutnya yaitu apa yang dapat Anda lakukan? Dengan pertanyaan ini maka Anda fokus pada apa yang dapat diubah. Sehingga Anda tidak berpikir kapan kondisi ekonomi akan membaik? Tapi Anda akan berpikir apa program atau promosi yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan penjualan? Dari kedua jenis pertanyaan ini sudah terlihat berapa besar perbedaan yang muncul. Anda akan berusaha secara maksimal tidak peduli kondisi ekonomi yang sedang terjadi
5. Mengambil aksi
Setelah menemukan solusi, maka saatnya untuk mengambil aksi dan bertindak untuk mengatasi masalah yang ada. Misalnya Anda ingin menurunkan harga atau mengadakan promo belanja berhadiah, maka Anda dapat mulai menjalankannya. Jangan takut risiko, mulai cobalah maka Anda dapat melihat hasilnya. Bila ada kekurangan tentu Anda dapat melakukan evaluasi dan perbaikan dari rencana yang dijalankan tersebut.
Butuh Mental yang Kuat untuk Bangkit dari Kebangkrutan
Bangkit dari kebangkrutan membutuhkan sikap mental, pola pikir, dan tindakan nyata untuk membawa hasil yang maksimal. Memang tidak mudah, tapi bila sudah berhasil melaluinya maka Anda akan semakin mantap dan menjadi pengusaha yang tangguh.
Baca juga artikel Cermati lainnya: