Kaleidoskop 2016: Dihantui Isu Serbuan 10 Juta Pekerja Cina

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 30 Desember 2016 | 23:22 WIB
Kaleidoskop 2016: Dihantui Isu Serbuan 10 Juta Pekerja Cina
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri melakukan inspeksi mendadak ke PT. Huaxing, Jalan Narogong, kilometer 20, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (28/12/2016). [Dok. Kemenaker]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi katakan kita ber-andai-andai bahwa jumlah TKA di Indonesia sebenarnya adalah 10 kali (sepuluh kali lipat) data resmi Kementerian Tenaga Kerja dan Kantor Imigrasi, maka 0,62 persen dari total tenaga kerja Indonesia pun masih jauh terlalu rendah, hemat saya. Negara yang benar-benar modern akan memakai jauh lebih banyak tenaga kerja internasional,” kata Tom.

Posisi Indonesia yang faktanya rasio TKA dibawah 0,1 persen, menurut Tom terlalu rendah. "Maaf ya, tapi justru sebenarnya kita butuh jauh lebih banyak tenaga kerja asing di Indonesia. Alih keahlian (transfer of expertise) dan alih pengetahuan dari tenaga kerja asing kepada tenaga kerja Indonesia penting bila kita ingin maju," jelasnya. 

Mengutip data Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, isu 10 juta pekerja dari Cina hampir pasti sulit dibuktikan. Hingga November 2016, jumlah TKA berdasarkan IMTA (izin mempekerjakan TKA) yang ada di Indonesia dari seluruh negara hanyalah 74.183 orang. Sementara angka ini mengalami peningkatan dibanding sepanjang 2015 yang mencapai 69.025 orang.

Sebetulnya disbanding tahun 2011, jumlah TKA saat ini lebih sedikit. Kala itu, jumlah TKA mencapai 77.307 orang, lalu menurun menjadi 72.427 orang pada tahun 2012. Angka ini kembali menurun pada 2013 dan 2014 yang masing-masing mencapai 68.957 orang dan 68.762 orang. Barulah sejak tahun 2015 dan tahun ini, kembali terjadi tren peningkatan TKA yang bekerja di Indonesia.

Baca Juga: Kaleidoskop 2016: Dibayangi Lambannya Pertumbuhan Ekonomi

Untuk tahun 2016 sendiri, dari 74.183 orang tersebut, sebanyak 21.271 berasal dari Republik Rakyat Cina (RRC). Sisanya dari 12.490 dari Jepang, 8.424 dari Korea Selatan, 5.059 dari India, 4.138 dari Malaysia, 2.812 dari Amerika Serikat, 2.394 dari Thailand, 2.483 dari Australia, 3.428 dari Filipina, 2.252 dari Inggris, 1.748 dari Singapura, dan 7.684 dari sejumlah negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI