Menteri Basuki: Bangunan Fisik 7 PLBN Terpadu Telah Rampung

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2016 | 13:21 WIB
Menteri Basuki: Bangunan Fisik 7 PLBN Terpadu Telah Rampung
PLBN Terpadu Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu secara fisik telah rampung, namun untuk peresmiannya perlu dilakukan kordinasi dengan pihak lain seperti imigrasi, bea cukai dan balai karantina dan lainnya yang dikoordinir oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

"Bapak Presiden tidak ingin yang diresmikan hanya bangunan saja namun harus sudah operasional. Seperti PLBN Nangga Badau dan Aruk di Kalimantan sudah rampung namun masih menunggu koneksi fiber optiknya." Jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelum acara peninjauan oleh Presiden RI Joko Widodo di PLBN Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (28/12). Sebelum Presiden Jokowi pada pagi harinya meresmikan PLBN Motaain di Kabupaten Belu, NTT.

Menteri Basuki mengatakan anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan 7 PLBN sebesar Rp 973 miliar. Ketujuh PLBN tersebut yakni PLBN Entikong yang minggu lalu diresemikan, PLBN Nangga Badau dan Aruk, ketiganya di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia.

PLBN Motaain, Motamasin dan Wini di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste dan PLBN Skouw di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Baca Juga: Di NTT Juga Tengah Dibangun PLBN Motamasin dan PLBN Wini

Pembangunan PLBN, tambah Menteri Basuki dilakukan sebagai negara besar, Indonesia harus mengelola perbatasan dengan baik. "PLBN tidak hanya pos perbatasan, tapi dibalik itu kita ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi di perbatasan,"katanya.

Kementerian PUPR sendiri akan melanjutkan pengembangan kawasan perbatasan setelah selesainya bangunan PLBN yang disebut sebagai tahap I. Untuk tahap II akan dibangun mess pegawai, asrama, pasar yang dimulai Desember 2016 dan akan selesai tahun 2017.

"Kita akan bangun pasar di 7 PLBN tujuannya untuk menciptakan kegiatan ekonomi diperbatasan sehingga penduduk dari negara seberang juga bisa membeli barang dari negara kita" jelasnya.

Menteri Basuki juga menyampaikan infrastruktur PUPR lain yang dibangun di daerah perbatasan seperti Bendungan Rotiklot yang dekat perbatasan, pembangunan rumah khusus bagi masyarakat sekitar dan ex. pengungsi Timor Timur dan jalan perbatasan. Untuk jalan perbatasan dari Wini hingga Motamasin sepanjang 176 km, tahun ini sudah selesai sepanjang 85 km, tahun lalu sepanjang 45 km dan tahun ini ditargetkan selesai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI