Indofarma Targetkan Penjualan 2017 Naik 24 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2016 | 11:48 WIB
Indofarma Targetkan Penjualan 2017 Naik 24 Persen
RUPS PT Indofarma Tbk di Jakarta. [indofarma.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Indofarma (INAF) tahun depan menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 24 persen lebih. Selain itu, raihan laba bersih naik minimal hampir empat kali lipat dibandingkan dengan realisasi tahun ini.

Pihak perseroan mengatakan hingga tutup tahun ini pihaknya optimistis membukukan penjualan mencapai Rp1,7 triliun dengan laba bersih sekitar Rp7,8 miliar. "Hingga kuartal III/2016 lalu perseroan memukukan penjualan Rp868,6 miliar dengan rugi bersih Rp30,4 miliar," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2016).

Adapun pada 2017 pihaknya membidik penjualan hingga Rp2,11 triliun dengan laba bersih minimal Rp30 miliar. Dia mengklaim optimisme pihaknya dapat merealisasikan pertumbuhan pada 2017 karena didukung beberapa faktor. Pertama, perseroan bersandi INAF itu telah merampungkan fasilitas produksi obat herbal. Kedua, perseroan telah menyelesaikan pembangunan fasilitas labor-atorium mikrobiologi. Ketiga, fasilitas steril non cephalosporin direncanakan pada Mei 2017, serta penambahan minimal tiga cabang distribusi.

PT Barito Pacific (BRPT) telah merampungkan proses pembelian kembali (buyback) saham perseroan kurang dari 2 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Proses buyback ini dilakukan dalam kurun wak-tu 26 September 2016 sampai 25 Desember 2016. Adapun jumlah saham yang dibeli yaitu sejumlah 39.250.600 dengan nilai pembelian kembali saham sebesar Rp58 miliar dan harga rata-rata pembelian Rp 1.478,93 per saham.

Baca Juga: Banyak Investor Tutup Buku, Pasar AS Melemah

Pelaksanaan pembelian kembali saham ini, dinyakini tidak akan memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja dan pendapatan perseroan. Sebab, saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini mencukupi untuk kebutuhan dana untuk melaksanakan pembelian kembali saham.

"Sebelumnya, perseroan telah menyediakan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membeli 2 persen saham. Dan dana tersebut berasal dari kas internal perseroan," ujar Hans.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI