Menteri BUMN Rini Soemarno Dituding Merecoki Bisnis Pertamina

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 28 Desember 2016 | 17:00 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno Dituding Merecoki Bisnis Pertamina
Menteri BUMN Rini Soemarno di Pansus Pelindo II, Jumat (4/12/2015). (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para pekerja mendesak Presiden Jokowi mecopot atau mengevaluasi Menteri BUMN, Rini Soemarno dari jabatannya, karena dinilai terus merecoki bisnis PT Pertamina (Persero).

“Apabila setelah dua minggu keluar pernyataan ini tidak ada tanggapan, kami akan adakan aksi besar-besaran, doa bersama. Yang pasti akan menganggu operasional,” ujar Ketua Umum Serikat Pekerja Federasi Komunikasi Pekerja dan Pelaut (SP FKPPA), Sofyani Faishol di Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Menurutnya, salah satu trik menteri Rini Soemarno merecoko usaha BUMN minyak itu adalah terkait rencana pembentukan anak usaha baru bidang shiping (perkapalan) PT Pertamina (persero).

Lantas, para pekerja ini menilai pembentukan itu sama saja mematikan usaha yang sudah ada sekarang yakni PT PTK (Pertamina Trans Kontinental) yang sudah 55 tahun berdiri.

Baca Juga: Buruh Pertamina Tolak Kerjasama Pertamina dengan Saudi Aramco

“Bahkan (pembentukan itu) akan mengancam cita-cita presiden (Jokowi) mewujudkan poros maritim dunia,” ujarnya mengingatkan.

Dia juga memastikan bahwa pembentukan anak usaha baru itu tidak lepas dari andil Menteri BUMN, Rini Sumarno.

Untuk itulah dia lantas mendesak Jokowi mencopot Rini Sumarno, yang teman dekat Jokowi saat membentuk Kabinet Kerja tahun 2014 lalu.

Sebagaimana diketahui, belum reda persoalan akuisisi beberapa anak usaha Pertamina, kini muncul isu upaya membuat anak usaha baru di sektor perkapalan. Kabarnya, calon anak usaha baru  Pertamian tersebut bernama PT Pertamina International Shipping. Anak usaha ini dipersiapkan untuk bergerak di bidang alat angkut BBM dalam menyalurkannya ke seluruh wilayah di Indonesia. "Padahal masih ada anak usaha sektor shipping yaitu PT PTK," pungkas Sofyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI