Listrik Menyala, Aktivitas Warga Bima Mulai Pulih

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 28 Desember 2016 | 15:41 WIB
Listrik Menyala, Aktivitas Warga Bima Mulai Pulih
Gardu listrik tegangan tinggi di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat (24/12). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BUMN Hadir untuk Negeri Bantu Korban Banjir

Di samping memulihkan kelistrikan di lokasi bencana, PLN melalui Program BUMN Hadir untuk Negeri telah mendirikan Pos Tanggap Darurat Bencana Banjir Bima yang terletak di PLTD Ni'u, Jalan Sultan Salahudin, Bima.

Pasca banjir, kebutuhan yang paling dibutuhkan oleh warga adalah makanan siap santap. Banjir yang melanda Bima merusak rumah dan isinya. Sehingga, warga kesulitan untuk memasak bantuan-bantuan yang diterima.

Tim Reaksi Cepat (TRC) PLN Peduli berinisiatif membuka dapur umum dan membagikan masakan siap santap kepada masyarakat.

Baca Juga: Ini Jurus PLN Pastikan Pasokan Listrik Akhir Tahun Cukup

"Melihat kondisi masyarakat, sangat memprihatinkan. Banyak yang mengeluh sulit mendapatkan makanan matang. Diberikan bantuan makanan instan pun beberapa kesulitan untuk memasak, karena isi rumahnya habis diterjang banjir. Dari keluhan itulah, kami memutuskan untuk membuat dapur umum." kata Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat.

Dalam satu hari, TRC PLN menyiapkan sekitar 2.000 porsi nasi beserta lauk pauknya untuk dibagikan kepada korban banjir. Selain untuk korban banjir, makanan ini juga disiapkan untuk personil teknisi kelistrikan yang bekerja keras memulihkan kelistrikan Bima.

Lumpur Mengering, BUMN Hadir untuk Negeri bagi 10.000 Masker

Tiga hari pasca banjir, Senin (26/12), endapan lumpur banjir bandang Bima telah mengering dan berubah menjadi debu. Program BUMN Hadir untuk Negeri membagikan 10.000 masker kepada warga Bima.

Pembagian masker secara gratis ini dilakukan oleh TRC PLN secara bertahap di beberapa jalan raya terdampak banjir, khususnya yang terdapat banyak endapan lumpur, seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Lingkungan Kampung Melayu, dan Jalan Sultan Salahudin.

"Pasca banjir bandang seperti ini, polusi debu yang berasal dari endapan lumpur biasa terjadi. Ini bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami antisipasi dengan menyediakan masker gratis." terang Made Suprateka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI