Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Utara, meninjau lokasi pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Selasa (27/12/2016) di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodokambey dan Bupati Minahasa Utara Vony Aneke Panambunan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sebanyak 13 buah waduk/ bendungan baru sudah mulai dibangun Tahun 2015 dan tahun ini dimulai pembangunan 8 bendungan baru lainnya sehingga total 21 bendungan.
Mengenai Bendungan Kuwil Kawangkoan yang memiliki luas 308 ha, Presiden Jokowi menyampaikan bendungan yang besar tersebut akan memiliki kapasitas tampung 23 juta m3.
Bendungan Kuwil sendiri memiliki fungsi yakni bagi pemenuhan kebutuhan air baku di kawasan Manado, Bitung dan Minahasa Utara. Fungsi kedua adalah pengendali banjir bagi Kota Manado dan sekitarnya. Beberapa waktu lalu banjir sempat melanda Kota Manado akibat luapan Sungai Kawangkoan. Kemudian fungsi lainnya adalah sebagai pembangkit listrik. Pekerjaan bendungan ini ditargetkan selesai 2019.
Baca Juga: Kementerian PUPR Terus Rampungkan Jalan Perbatasan NTT
Sementara itu terkait pembangunan jalan tol Manado-Bitung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sampai saat ini masih terlaksana sesuai target, yaitu beroperasi pada 2018. Menurutnya progres pekerjaannya bagus dan pembebasan lahan yang sempat menjadi kendala sudah diselesaikan dengan dibantu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
"Bapak Presiden sangat peduli dengan rencana pembangunan jalan tol tersebut. Beliau pernah meninjau proyek itu serta memberikan arahan agar bisa segera selesai. Saya juga sering kali meninjau proyek tersebut untuk mengetahui seberapa jauh progresnya dan ternyata memang bagus," ujar Basuki.
Jalan Tol Manado - Bitung merupakan proyek sangat penting karena mampu mempersingkat waktu tempuh Manado-Bitung.
Basuki optimis Jalan Tol Manado - Bitung dapat selesai 2018. Sehingga diberlakukan kerja tiga shift per hari, tujuh hari per minggu.
Jalan Tol Manado-Bitung dibangun sebagai jalan alternatif ruas jalan eksisting yang menjadi satu-satunya jalur penghubung antara kedua kota tersebut. Namun seiring pertumbuhan kendaraan, jalur tersebut semakin padat. Akibatnya waktu tempuh Manado-Bitung semakin lama bisa mencapai 90 menit hingga 120 menit, sebelumnya hanya 45 menit.
Jalan tol Manado-Bitung dirancang sepanjang 39,9 kilometer, terbagi atas dua seksi, yakni seksi I sepanjang 14,9 kilometer dari Manado-Airmadidi, dan seksi II sepanjang 25 kilometer dari Airmadidi-Bitung.
Pembiayaan seksi I menggunakan APBN murni dan pinjaman Pemerintah China. Pinjaman China akan digunakan membiayai pembangunan sepanjang 7 km di seksi 1, selebihnya menggunakan dana pemerintah.
Untuk seksi II yang merupakan 25 km terakhir akan dikerjakan oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Jasamarga Manado Bitung yang sudah ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) nya pada 9 Juni 2016.