Suara.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hendar mengajak masyarakat untuk merawat dan menggunakan uang rupiah dalam setiap transaksi ekonomi yang dilakukan di dalam negeri.
"Kami imbau masyarakat agar menyayangi rupiah dengan menggunakannya dalam setiap transaksi ekonomi yang dilakukan dan merawatnya agar masa pakai lebih lama," katanya usai melakukan pengenalan uang rupiah tahun emisi 2016 pada pedagang Pasar Atas Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu.
Menurutnya, merawat rupiah penting dilakukan dengan cara tidak dilipat, dicoret, atau dijepit hingga menyebabkan kerusakan pada lembar uang.
"Setiap uang yang sudah rusak, menjadi bagian uang yang harus dimusnahkan sementara memusnahkan uang memerlukan biaya tidak sedikit. Demikian halnya menerbitkan uang juga memerlukan biaya sehingga penting dijaga kelayakannya," ujarnya.
Ia mengatakan, BI berkomitmen menyediakan uang bagi masyarakat dalam jumlah yang cukup, nilai pecahan memadai dan di waktu yang tepat.
Untuk hal itu, melalui kantor perwakilan yang ada di Indonesia BI menerapkan "clean money policy" atau kondisi uang layak edar dan menjamin kelancaran peredaran uang terutama di daerah yang sulit dijangkau.
"Ada daerah tertentu di mana banyak uang yang beredar di sana dalam keadaan lusuh sehingga melalui kantor perwakilan kami melakukan layanan kas titipan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang layak edar," katanya.
Seiring dengan telah diterbitkan 11 pecahan uang rupiah tahun emisi 2016 pada 19 Desember lalu, ia mengingatkan kembali masyarakat agar dapat menjaga kelayakan uang yang telah beredar supaya masa pakai lebih panjang.
"Untuk sementara peredaran uang pecahan baru memang masih terbatas dan dilakukan bertahap. Kami kembali mengingatkan masyarakat agar menyayangi dan memperlakukan rupiah dengan baik serta menggunakan rupiah dalam setiap transaksi di dalam negeri sesuai ketentuan yang telah ditetapkan," katanya. [Antara]
BI Imbau Masyarakat Menyayangi dan Merawat Rupiah
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Senin, 26 Desember 2016 | 07:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kebijakan Perang Dagang Trump Bisa Bikin Rupiah Terpuruk, Pagi Ini Kembali Loyo
13 November 2024 | 10:31 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:11 WIB
Bisnis | 19:40 WIB
Bisnis | 19:24 WIB
Bisnis | 19:19 WIB
Bisnis | 18:24 WIB
Bisnis | 16:50 WIB