Konsumsi Listrik Saat Natal dan Tahun Baru Turun Hingga 24 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 24 Desember 2016 | 13:51 WIB
Konsumsi Listrik Saat Natal dan Tahun Baru Turun Hingga 24 Persen
Kantor Cabang PLN Wilayah Sumatera Barat, di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/11/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman berkunjung ke PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali dalam rangka meninjau kondisi kelistrikan untuk menghadapi peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pergantian tahun 2016 ke 2017, Sabtu (24/12/2016).

Kunjungan ini disambut oleh Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN Nasri Sebayang, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S., dan beberapa General Manager (GM) di wilayah Jawa.

Sesaat setelah mengunjungi Gardu Induk PLN P2B, Jonan mengatakan, penurunan beban puncak menjadi hal lumrah terjadi saat hari besar nasional. "Pada saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, serta hari besar lainnya penggunaan listrik memang berkurang khususnya pada perkantoran atau industri. Hal ini mempengaruhi tinggi dan rendahnya beban puncak kelistrikan," tutur Jonan dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2016).

Senada dengan Jonan, PLN sudah memperhitungkan pemakaian listrik pada beban puncak saat peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pada pergantian tahun 2016 ke 2017 diproyeksikan berkurang hingga 18 - 24 persen dibandingkan pada kondisi pemakaian listrik di hari kerja biasa. 

Beban puncak saat Natal tahun ini diperkirakan turun sebesar 18 persen, bahkan beban puncak saat pergantian tahun turun lebih besar lagi yakni sebesar 24%, dibandingkan dengan beban puncak di bulan Oktober 2016 yang berada pada besaran 25.051 MW (Megawatt).

Baca Juga: Beban Puncak Konsumsi Listrik Listrik Jawa-Bali Tembus 24.258 MW

“Kondisi ini terjadi karena pada dua hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran serta pusat-pusat bisnis berhenti beroperasi alias libur,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka dalam kesempatan yang sama.

Made lebih jauh menjelaskan, berdasarkan kondisi tersebut, pasokan tenaga listrik selama periode Natal dan Tahun Baru kali ini pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi cukup. Artinya beban puncak lebih kecil dari daya mampunya sehingga menghasilkan cadangan listrik (reserve margin) yang cukup besar.

Untuk kondisi kelistrikan di Jawa Bali, saat ini Beban Puncak (BP) mencapai 25.051 MW. Kondisi beban puncak siang hari sebesar 24.134 MW dan Reserve Margin sebesar 32.34%. Pada saat malam Natal  2016 diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 MW terjadi pada pukul19.00 WIB.

Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 MW pada pukul 19.00 WIB malam hari. Untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang, diperkirakan sebesar 16.882MW terjadi pukul 13.30 WIB. 

PLN memperkirakan secara umum beban kuncak kelistrikan Jawa Bali pada tahun 2017 akan mencapai 26.053 MW (tumbuh 4.0 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI