Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menjelaskan bahwa tingkat pengangguran di Cina mencapai angka lima persen atau sekira 40 juta orang dari total jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa. Oleh karenanya, Pemerintahnya pun sangat berkepentingan untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan menyebar tenaga kerja ke sejumlah negara. Hal itulah yang menyebabkan banjirnya tenaga kerja asal Cina di Indonesia.
"Di Cina pembangunan infrastruktur sudah banyak, duit banyak, maka mereka mengekspansi ke negara lain, tanam investasi menggunakan pekerja dari mereka," kata Dede dalam diskusi bertajuk 'Di balik Serbuan Warga Asing' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12/2016).
Serbuan tenaga kerja asing asal negeri Tirai Bambu tersebut tentu sangat mengkhawatirkan bagi Indonesia sendiri.
Namun, kata Politisi Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa bukan hanya Indonesia yang diserbu tenaga kerja asal Cina. Negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara juga menjadi tujuan utama tenaga kerja Cina.
Baca Juga: Jumhur Hidayat Kritik Pemerintah Buka Pintu Tenaga Kerja Cina
"Kalau ke Amerika Serikat sudah tidak bisa. Amerika sudah memproteksi ekonominya,"kata Dede.
Selain itu, membanjirnya tenaga kerja asal Cina disebabkan adanya kebijakan visa bebas kunjungan. Kemenkumham mencatat ada 1.993 warga negara Cina menyalagunakan visa kunjungan untuk bekerja di Indoneasia. Sebanyak 1.836 orang sudah dideportasi, dan 126 orang sudah diproses di pengadilan.
Indonesia menerapkan visa bebas kunjungan ke 169 negara. Kebijakan itu buat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing. Indonesia masih kalah dengan Malaysia soal kunjungan wisatawan. Sementara Pemerintahan Joko Widodo menargetkan 12 juta kunjungam wisatawan mancanegara dan saat ini jumlah wisman yang masuk ke Indonesia baru delapan juta.