Misbakhun Optimis Tax Amnesty akan Capai Rp165 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 23 Desember 2016 | 13:47 WIB
Misbakhun Optimis Tax Amnesty akan Capai Rp165 Triliun
Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun. [Dok DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan situasi ekonomi Indonesia saat ini masih menghadapi problematika, seperti situasi penerimaan negara masih jauh dari target sebagaimana tertuang dalam APBN 2016. Misbakhun yang saat ini sedang melakukan kegiatan reses di dapilnya, meminta dukungan dan doa masyarakat Kota Probolinggo agar penerimaan negara bisa dioptimalisasi. 

Pasalnya, menurut Misbakhun, kalau penerimaan negara tidak optimal, maka realisasi anggaran akan bermasalah, seperti anggaran pendidikan akan terganggu, pembayaran gaji guru, gaji polisi, gaji tentara, bisa tertunda, pembangunan di daerah bisajuga tertunda, dan lain sebagainya. 

"Ini semuanya akan membawa dampak bagi proses pembangunan. Mudah-mudahan sisa waktu yang ada tersisa ini optimalisasi penerimaan negara bisa terwujud," kata Misbakhun usai membuka acara Lomba Hadrah Al-Banjari se-Kota Probolinggo dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Panti Budaya Kota Probolinggo, Kamis (22/12/2016).

Misbakhun mengaku optimis bahwa situasi ekonomi bisa membaik pada tahun 2017. Hal ini mengingat APBN 2016 akan segera berakhir pada 30 Desember 2017, dan  kita akan memasuki tahun 2017, tentunya  akan berlaku di APBN 2017.

Baca Juga: Misbakhun Ajak Umat Islam Teladani Sikap Nabi Muhammad SAW

Disinggung mengenai target penerimaan program Tax Amnesty, Misbakhun mengatakan program Tax Amnesty belum sepenuhnya selesai, mengingat pada periode kedua akan berakhir bulan Desember 2016, dan periode ketiga akan berakhir Maret 2017. 

"Saya optimistis bahwa target penerimaan Tax Amnesty sebesar Rp165 triliun akan mewujud," ujar pria kelahiran Pasuruan ini.

Untuk mewujudkan target Tax Amnesty, Misbakhun mengapresiasi strategi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mengirimkan ratusan ribu email yang isinya data-data yang dimiliki oleh DJP supaya masyarakat yang datanya ada di email itu supaya melakukan Tax Amnesty.

"Data-data tersebut adalah akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, apabila tidak diikuti oleh wajib pajak (WP), maka akan kena resiko pajak yang lebih besar," katanya.

Langkah strategis DJP itu, kata Misbakhun harus kita berikan dukungan kepada pemerintah. Kenapa? Sebab penggunaan pajak ini sangat penting, misalnya untuk  menggaji guru, infrastruktur, kesehatan, dan masih banyak lagi untuk kesejahteraan masyarakat, semuanya bersumber dari pajak. 

"Saat ini penerimaan program tax Amnesty mencapai Rp100 triliun, dan target Rp165 triliun mudah-mudahan akan tercapai," pungkas Misbakhun. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI