Jokowi: Kerjasama dengan Iran dan India Berpeluang Sangat Besar

Kamis, 22 Desember 2016 | 17:37 WIB
Jokowi: Kerjasama dengan Iran dan India Berpeluang Sangat Besar
Presiden Joko Widodo disambut oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani di Saadabad Palace, Tehran, Iran, Rabu (14/12/2016). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti hasil kunjungan kenegaraannya ke India dan Iran beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama dengan jajarannya untuk membahas hasil kunjungan tersebut di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

"Di dua negara ini ada peluang yang sangat besar. Sekali lagi jangan sampai kita kehilangan momentum ini. Saya persilakan Pak Menko dengan seluruh menteri yang terkait untuk segera menindaklanjuti," kata Jokowi.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu, Jokowi menyebut bahwa pertemuannya tersebut berlangsung sangat produktif. Dalam pertemuan itu di antaranya disepakati soal peningkatan kerja sama perdagangan melalui skema diversifikasi ekspor.

Baca Juga: Menperin: AS dan India Melirik Program Unggulan Jokowi

"Di mana biasanya kita mengekspor ke sana yang paling banyak adalah batu bara dan CPO, kemarin kita sudah minta agar produk-produk yang lain juga bisa diterima oleh India. Juga yang berkaitan dengan investasi pengembangan bahan baku untuk industri obat kita," ujar dia.

Selain itu, disepakati pula penyelesaian terkait dengan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang membicarakan tentang perjanjian perdagangan bebas di antara sepuluh negara ASEAN (Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) serta enam negara tetangga lainnya (Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru). Presiden juga ingin memastikan agar segala kesepakatan dengan India berkembang menjadi kerja sama konkret.

"Saya minta kesepakatan ini juga ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga. Setelah ini saya harapkan hal-hal yang terkait dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, dipimpin oleh Menko, untuk segera nantinya ke India lagi agar hal-hal yang kita bicarakan bisa menjadi konkret dan riil sehingga benar-benar perdagangan kita dengan India meningkat," tutur dia.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama Indonesia dengan Iran, Jokowi menggarisbawahi seputar kerja sama pengelolaan dua ladang minyak raksasa di Iran. Terkait hal itu Jokowi menginstruksikan agar kerja sama kedua negara dalam bidang tersebut dapat benar-benar diwujudkan.

"Dengan Iran, saya kira hal yang segera ditindaklanjuti adalah pengelolaan ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. Betul-betul dua ladang minyak ini harus kita dapatkan. Dan saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan sehingga Januari bisa bertemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini benar-benar buahnya diberikan kepada Indonesia," tegas dia.

Baca Juga: India Investasi Farmasi, Tapi Mengeluh Banyak Pungli di Indonesia

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar jajarannya bergerak cepat terhadap kerja sama Indonesia dengan Iran terkait dengan pembangunan pembangkit listrik dan juga pembelian LPG dengan harga yang lebih murah.

"Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan pembangkit listrik dan pembelian LPG dalam rangka mendapatkan harga yang lebih murah, saya kira sama. Saya ingin agar ini kita bergerak cepat. Tim disiapkan sehingga tidak terlalu lama bisa berkunjung ke sana lagi untuk menindaklanjuti apa yang sudah kita bicarakan," Kata dia.

Hadir dalam rapat terbatas tersebut di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI