Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan sektor industri pengolahan non-migas mengalami pertumbuhan sebesar 4,71 persen pada kuartal III 2016. Sektor industri juga mampu berkontribusi 17,82 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kontribusi pengolahan non migas merupakan yang terbesar daripada sektor lainnya," kata Airlangga saat menggelar konferensi pers kinerja akhir tahun sektor industri 2016 di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016).
Ia pun memaparkan sektor industri yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sektor perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,97 persen.
"Kalau dijumlahkan, kontribusi pengolahan sektor non migas bisa mencapai 30 persen," katanya.
Baca Juga: PDB Terbesar Manufaktur dari Industri Makanan dan Minuman
Selain itu, lanjut Airlangga, ada empat subsektor industri non migas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB yaitu industri makanan dan minuman 33,61 persen industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 10,68 persen industri alat angkutan 10,35 persen serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional 10,05 persen.
Airlangga juga mengatakan, positifnya pertumbuhan disektor industri ini membuat penyerapan tenaga kerja disektor industri juga mengalami peningkatan yakni 15,54 juta tenaga kerja pada bulan Agustus 2016.
Menurutnya angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,87 persen dibandingkan periode yang sama ditahun 2015.
"Jadi memang semuanya, dari ekspor, impor, pertumbuhan industri dan penyerapan tenaga kerja kita mengalami peningkatan. Ini kabar yang sangat baik ya, meski perekonomian global sedang tidak menentu, tidak terdampak terlalu dalam," kata Airlangga.