Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai manajemen, kualitas, dan pelayanan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Parit Mayor di Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat sangat baik dan bisa dijadikan contoh bagi IPA di kota lainnya.
"Dengan kapasitas 300 liter per detik, IPA ini sudah sangat bisa mendukung penyediaan air minum di Pontianak Timur," ujar Menteri Basuki usai meninjau fasilitas IPA Parit Mayor, Pontianak, Selasa (20/12/2016).
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Walikota Pontianak Sutarmidji, Direktur Jenderal Binamarga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Menurut Basuki sistem IPA Parit Mayor tersebut bisa dikatakan sudah lebih baik dibanding IPA yang ada di kota lainnya, baik dari segi manajemen, hasil kualitas air dan pelayanan.
Baca Juga: Kontrak Pembangunan Bendungan Sukamahi Ditandatangani
"IPA ini sudah menghasilkan sumber air baku yang cukup bagus, tadi saya lihat turbidity-nya (kekeruhan) sudah cukup rendah," ungkapnya.
Selain tingkat kekeruhan yang rendah, ia menambahkan bahwa kandungan PH yang terdapat di air baku yang dihasilkan IPA tersebut sudah mendekati angka normal yaitu sebesar 5,8. "Kalau gambut biasanya PH sebesar 3-4 terlalu asam, jauh dari PH normal yaitu 7," terang Basuki.
Dikatakannya dengan PH sebesar 5,8 tersebut maka tidak diperlukan banyak tambahan zat kimia untuk meningkatkan kandungan PH, sehingga dapat mengurangi biaya produksi air baku dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pembangunan IPA Parit Mayor bertujuan untuk melayani kurang lebih 24.000 sambungan rumah (SR) baru di Kota Pontianak dengan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 300 liter per detik.
Saat ini cakupan pelayanan air minum Kota Pontianak adalah sebesar 77 persen melalui 91.300 SR dengan kapasitas produksi 1.450 liter per detik.
Dengan adanya penambahan kapasitas produksi sebesar 300 liter per detik dari IPA Parit Mayor dan tambahan 24.000 SR, cakupan pelayanan air minum di Pontianak bisa meningkat menjadi 88 persen.
Sampai saat ini, dari target 24.000 SR, telah terpasang sebanyak 13.000 SR dari IPA Parit Mayor. Pembangunan IPA Parit Mayor telah dimulai sejak Tahun Anggaran (TA) 2014 dan selesai pada 2015.
Pembangunan IPA Parit Mayor berasal dari APBN, APBD, dan PDAM tahun anggaran 2014-2015 dengan total Rp 72,37 miliar.
Melihat kesuksesan pengelolaan IPA Parit Mayor, Menteri Basuki mengungkapkan rencananya untuk membangun kembali IPA di Pontianak pada 2017 di Imam Bonjol untuk melayani kebutuhan air baku wilayah Pontianak Utara dan Barat.
"Kerjasama kami dengan walikota Pontianak sangat bagus dan PDAM-nya sebagai operatornya juga bagus," ujar Basuki.