Tensi Geopolitik Reda, Pasar Saham Eropa Mendaki

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 21 Desember 2016 | 10:19 WIB
Tensi Geopolitik Reda, Pasar Saham Eropa Mendaki
Bursa saham di Frankfurt, Jerman. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (20/12/2016) ditutup turun sebesar 29 poin atau 0,57 persen ke level 5.162 setelah bergerak di antara 5.142-5.194. Sebanyak 105 saham naik, 205 saham turun, 99 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 9.211 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp503 miliar.

Pasar Amerika melanjutkan penguatan, dengan reli indeks saham gabungan Dow Jones Industrial Average hanya terpaut 30 poin dari level psikologis 20,000 yang merupakan level yang belum tercapai sebelumnya. Ditopang ekspektasi bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan mengeluarkan kebijakan baru yang dapat mendongkrak pertumbuhan dan inflasi serta melonggarkan tekanan regulasi di berbagai perusahaan AS.

"Dow Jones menguat 0,46 persen, Nasdaq menguat 0,38 persen dan S&P menguat 0,36 persen ke level 2,270," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2016).

Pasar Eropa mendaki seiring tensigeopolitik mereda usai insiden penembakan duta besar Rusia di Turki. Saham berusaha mempertahankan keuntungan sebulan pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Penguatan saham dipicu reli yang terjadi di Wall Street yang memecahkan rekor hingga tiga kali.

Baca Juga: Saham Bank Jabar Banten Jadi Buruan Para Investor

FTSE menguat 0,38 persen, DAX menguat 0,33 persen ke level 11,464 dan CAC menguat 0,56 persen ke level 4,849," ujar Hans.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan tidak menaikkan harga bahan bakar min-yak (BBM) khususnya premium, solar, minyak tanah, dan listrik dalam tiga bulan ke depan. Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kemarin di Kementerian ESDM Jakarta, rencana ini akan disampaikan ke Komisi VII DPR RI yang membawahi sektor energi. Jonan mengatakan, ini untuk 3 bulan kedepan. Nanti dievaluasi lagi. Listrik juga tidak ada kenaikan sampai 3 bulan kedepan, kita akan ajukan usulan ini ke komisi VII DPR. Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang waktu evaluasi harga BBM jenis Premium dan Solar dari sebulan menjadi tiga bulan sekali. Sehingga, setiap tiga bulan harga BBM pun akan ditentukan apakah akan naik atau turun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI