“Dari data Salary Benchmark 1.2, sepuluh industri dengan gaji rata-rata tertinggi yakni Minyak dan Gas Bumi memberikan gaji rata-rata tertinggi, yakni 12.099.508 rupiah per bulan, diikuti oleh Pertambangan dan Mineral (Rp 11.403.607), Kimia (Rp 9.175.496), Penerbangan (Rp 9.045.126), dan Hukum (Rp 8.551.094), Properti (Rp 7.864.326), Produk Konsumen (Rp 7.689.833), Manufaktur (Rp 7.481.055), Telekomunikasi (Rp 6.871.706) dan Konsultan (Rp 6.748.205),” tambah Dino.
Untung menyampaikan bahwa saat ini hanya tersisa 1 persen saja hunian dengan kisaran hargaRp 300 juta, itu pun di pinggiran Jakarta. “Sebut saja Cibubur, yang sudah mendekati perbatasan dengan Bekasi, Cengkareng, atau wilayah ujung Jakarta Utara, seperti Kapuk,” kata Untung.
“Membeli hunian itu harus dipaksakan. Lakukan apapun yang harus dilakukan agar uang yang dimiliki cukup untuk membeli rumah, setidaknya membayar DP dan cicilan per bulan selama 15 tahun ke depan,” kata Untung. “Untuk Milenial yang sudah berkeluarga, joint income juga menjadi solusi andalan. Solusi lain adalah apartemen. Mereka yang ingin hidup praktis dengan kisaran harga lebih murah ketimbang rumah tapak, apartemen sangat menjawab kebutuhannya,” tambahnya.
“Solusi lain bagi Milenial adalah hidup hemat atau segera menikah supaya bisa menerapkan join income,” tambah Dino.
Baca Juga: Rumah123 Optimis Sektor Properti akan Rebound di 2017
Fitur Salary Benchmark 2.0 dapat diakses di laman www.karir.com/salary, sedangkan data lengkap temuan Salary Benchmark 1.2 dapat dilihat di slideshare.net/karirdotcom.