Menteri PUPR : Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Harus Fokus

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 19 Desember 2016 | 09:42 WIB
Menteri PUPR : Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Harus Fokus
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Jakarta, Jumat (7/10/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perencanaan, pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) harus fokus menangani program prioritas nasional, salah satunya dukungan Kementerian PUPR dalam mewujudkan destinasi pariwisata nasional berkelas dunia yang saat ini tengah difokuskan pada tiga destinasi utama, yakni  Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika. Demikian disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat membuka BPIW Expo 2016 di depan kantor BPIW Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (15/12/2016).  

Lebih lanjut Basuki menyatakan sesuai arahan Presiden, bahwa saat ini, anggaran negara tidak lagi berorientasi pada tugas dan fungsi lembaga, namun fokus pada penanganan program-program nasional (money follow program). Untuk itu kata Basuki, Kementerian PUPR harus merancang secara profesional dan tepat rencana induk dan rencana pengembangan dari kawasan-kawasan yang ada di 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).  

Konsep pengembangan infrastruktur berbasis pengembangan wilayah yang saat ini telah dikembangkan Kementerian PUPR melalui penyiapan rencana induk dan rencana pengembangan di 35 WPS tersebut hendaknya benar-benar terimplementasi dalam bentuk program nyata.

“Program infrastruktur yang diarahkan kesana harus memberikan manfaat yang signifikan bagi daya saing destinasi pariwisata. Kita harus menterpadukan rencana yang disusun dengan rencana pengembangan kawasan secara keseluruhan,” tegas Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12/2016).

Baca Juga: Jokowi Groundbreaking Rekonstruksi Masjid At-Taqarrub Aceh

Diakuinya, tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan  antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR yang diemban BPIW bukan hal yang mudah, karena perlu disiapkan tools, perangkat, dan sumber daya yang tepat dan mumpuni. “Jadi bukan hanya infrastruktur di internal PUPR yang terpadu, namun juga terwujud keterpaduan pembangunan infrastuktur PUPR dengan infrastruktur non PUPR dalam rangka mendukung pengembangan kawasan dan wilayah,” tutur Basuki.

Pembentukan organisasi BPIW menurut Basuki merupakan langkah awal mewujudkan reformasi kelembagaan khususnya dalam perencanaan dan pemrograman Kementerian PUPR. Ia juga berharap apa yang telah dihasilkan oleh BPIW melalui produk-produk perencanaan dan pemrogramannya, semakin berkualitas serta dapat menjadi acuan tidak hanya bagi unit-unit organisasi yang ada di internal PUPR, namun juga sebagai acuan dalam pengembangan kawasan bagi sektor-sektor lainnya.

“Saat ini kita masih dalam suasana peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum yang ke 71. Semangat bekerja kita masih sejalan dengan tema peringatan Hari Bakti PU Tahun 2016 ini yaitu “Kerja Nyata Membangun Infrastruktur untuk Bangsa “. Tema ini harus menjadi cerminan insan PUPR dan seluruh elemen bangsa, guna mewujudkan Indonesia yang lebih makmur, aman, damai, adil, demokratis, dan sejahtera,” tegasnya.

Saat menyampaikan laporan pelaksanaan BPIW Expo 2016, Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk lebih mengenalkan keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR yang telah dikembangkan oleh Kementerian PUPR. “Keterpaduan ini merupakan kata kunci dalam proses perencanaan dan pemrograman sehingga pembangunan infrastruktur yang kita jalankan efektif dan efisien,” ujar Rido.

Pada kesempatan itu, Rido menyampaikan bahwa BPIW Expo dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 15 dan 16 Desember 2016. Pada tanggal 15 Desember 2016,  telah dibuka penyelenggaraan pameran produk-produk BPIW, terutama dalam konteks masterplan dan development Plan WPS, termasuk didalamnya pengembangan kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.

“Hari ini merupakan puncak kegiatan, dimana kita juga melakukan penyerahan pencapaian Sistem Manajemen Mutu ISO:9001 2015 yang telah dicapai BPIW di bidang perencanaan program dan anggaran serta launching kamus istilah pengembangan wilayah,” imbuhnya.

Puncak kegiatan BPIW Expo juga diisi dengan talkshow bertemakan keterpaduan pembangunan infrastruktur dalam mendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang menghadirkan narasumber yakni Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata. Acara dilanjutkan dengan hiburan yang dapat menguatkan jiwa seni agar terus melekat dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Dikatakannya, BPIW Expo ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya sinergitas dalam mendorong keterpaduan pembangunan infrastruktur sehingga dapat mendorong terciptanya kualitas infrastruktur yang lebih baik tukasnya. Kegiatan ini dihadiri Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro,  Kementerian Pariwisata, para pejabat di lingkungan BPIW, Kementerian PUPR, serta undangan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI