Indonesia dan Iran Menandatangai MoU mengenai Kerja Sama Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan
Disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Hassan Rouhani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, pada Rabu (14/12/2016) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan dengan Kementerian Energi Republik Islam Iran di Teheran, Iran. MoU ini bertujuan untuk memberikan landasan kerja sama kelembagaan untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-isu di bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan timbal balik.
Kerja sama dalam MoU ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pengembangan Pembangkit Listrik;
2. Transmisi dan Distribusi;
3. Pertukaran pengalaman mengenai Pusat Perbaikan Pembangkit Listrik;
4. Pengembangan energi terbarukan;
5. Mendorong dan meningkatkan Investasi ;
6. Mendorong untuk melakukan dialog kebijakan; dan
7. Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.
Guna menindaklanjuti cakupan kerja sama dari MoU ini, telah dibentuk komite teknis bersama bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan dimana tugasnya adalah menyusun secara rinci kerja sama dan secara periodik melakukan evaluasi. Pertemuan pertama komite teknis bersama ini telah terselenggara pada 13 Februari 2016 lalu di Bali.
Baca Juga: Inilah Isi Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2017
MoU ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Iran. Dimana kerja sama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi. Diversifikasi mitra kerjasama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi beserta delegasi ke Iran, antara lain akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia
Dalam kunjungan kerja ini akan dilakukan kerja sama antara Pertamina dengan NIOC (National Iranian Oil Company) juga antara PLN dengan Mapna Group. "Akan dibicarakan, ada Dirut Pertamina juga di sini dan juga kerja sama teknis terutama di bidang gas turbin antara Mapna dan PLN," ujar Jonan.
Pertamina dalam beberapa waktu terakhir telah menjajaki kemungkinan kerja sama pengelolaan minyak dan gas dengan Iran. Rencana kerja sama termasuk untuk pasokan gas elpiji, minyak bumi dan pengembangan investasi di sektor hulu migas.