Suku Bunga The Fed Naik, Inilah Harapan Sri Mulyani

Kamis, 15 Desember 2016 | 15:14 WIB
Suku Bunga The Fed Naik, Inilah Harapan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi Anggaran (Komisi XI) DPR RI di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa hari lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) secara resmi menaikkan tingkat suku bungan acuannya sebesar 25 basis poin. Padahal kenaikan suku bunga The Fed ini dilakukan saar kondisi pasar global sedang dilanda sentiment negatif sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulayani mengaku tidak khawatir dengan adanya kenaikan suku bungan The Fed. Pasalnya, kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral AS ini justru bisa membuat hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia bisa lebih baik. Hal ini lantaran, kondisi perekonomian di Amerika Serikat yang akan mengalami perbaikan.

“Jadi ini bisa berdampak positif pada perekonomian di Indonesia. Tentu diiringi dengan optimisme bahwa pertumbuhannya akan lebih tinggi dari tahun ini 1,9 persen, mungkin tahun depan bisa di atas 2 persen. Dan dengan hal itu diharapkan tentu perekonomian yang selama ini tergantung pada Amerika Serikat akan mengalami tren yang lebih positif,” kata Sri saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).

Selain itu, lanjut Ani, kenaikan Suku Bunga The Fed ini tidak akan mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia. pasalnya, Indonesia masuk dalam kelompok negara berkembang dengan perekonomian yang baik. Hal itu tercermin dari pertumbuhan perekonomian yang tinggi. Lalu, defisit anggaran dan posisi utang yang terjaga.

Baca Juga: Rencana Revisi Pajak Migas Masih Banyak Perdebatan

Sehingga, lanjut Ani, kondisi itu membuat perekonomian Indonesia jauh lebih kuat dibanding dengan negara berkembang lain yang rentan ketika menghadapi guncangan.

“Jadi kami yakin, hal ini tidak akan menganggu investasi di Indonesia,” tegasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI