Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan bahwa pada 2017 mendatang pemerintah akan berusaha meminimalisir impor Minyak dan Gas. Bahkan, pengurangan impor tersebut masuk dalam program utama Kementerian ESDM 2017 mendatang.
Arcandra mejelaskan, salah satu cara untuk meminimalisir impor migas tersebut dengan menggenjot pengembangan energi terbarukan yang akan dilakukan secara bertahap.
"Kalau kita lihat 2017 minyak bumi produksinya sekitar 815 ribu bph sekarang 820 ribu. Gas bumi kita masih di sekitar 1.150 boepd di 2017," kata Arcandra dalam seminar Indonesia Economic Outlook di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).
Dengan melihat produksi disektor migas tersebut, pada 2017 Arcandra akan mendorong penggunaan gas bumi di dalam negeri mencapai 62 persen, sedangkan batubara sekira 29 persen.
Baca Juga: Ekonomi 2017 Diprediksi Masih lambat, Ini Jalan Keluar Menperin
"Terutama kita akan perluas penggunaan gas. Kami juga akan membangun terminal pipa gas, SPBG dan jargas kota. Sehingga masyarakat mudah memperoleh energi gas," katanya.
Selain itu, lanjut Arcandra, Kementerian ESDM akan terus menggenjot investasi dari dalam negeri. Ia pun berharap, swasta dapat berperan aktif membantu pemerintah dalam pengembangan EBT.
"Kalau swasta ikut aktif juga, APBN kita jadi tidak terbebani dan pembangunan infrastruktur bisa berjalan lancar dan selesai tepat waktu," kata Arcandra.