Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan negara Timor Leste telah rampung 100 persen. PLBN tersebut merupakan salah satu dari 7 PLBN yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“7 PLBN sudah hampir rampung, tinggal finishing. Malah PLBN Motaain sudah mencapai 100 persen,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Menteri Basuki mengatakan, selain Motaain, PLBN Motamasin dan Wini di NTT juga sudah hampir rampung. “Akhir bulan lalu saya cek sudah 96 persen, mungkin saat ini sudah 98 persen, jadi 7 PLBN ini sudah siap semua untuk diresmikan Presiden Jokowi sampai akhir tahun,” tambahnya.
Direktur Jenderal (Dirjen Cipta Karya) Kementerian PUPR Sri Hartoyo sebelumnya mengatakan bahwa pengembangan PLBN ini meliputi zona inti yang terdiri dari gerbang Tasbara dan pos jaha, karantina tumbuhan dan hewan, pemeriksaan imigrasi, jembatan timbang, pemeriksaan X-Ray kendaraan, bea Cukai dan Lambang Negara Indonesia.
Baca Juga: Infrastruktur Asian Games 2018 Ditargetkan Selesai November 2017
“Untuk zona sub inti dan pendukung terdiri dari Wisma Indonesia dan mess karyawan serta sarana pendukung lainnya. Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun perbatasan untuk memenuhi salah satu agenda dalam Nawacita pemerintahan Jokowi-JK, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam Kerangka Negara Kesatuan. Kementerian PUPR mengimplementasikanya dengan pembangunan PLBN dan infrastruktur kawasan permukiman perbatasan,” tutur Sri Hartoyo.
Selain membangun gedung PLBN pemerintah juga melakukan pengembangan infrastruktur permukiman yang meliputi 4 sektor yaitu, air minum, air limbah, sanitasi dan jalan lingkungan di kawasan sekitar PLBN.
Untuk PLBN Motaain Kementerian PUPR juga melaksanakan pembangunan penyediaan air minum berupa pembangunan sumur bor di Dusun Weibenahi, Seroja, Weinggris, Tallilaran, Abad Fatuala, Lakafehan dengan kapasitas 5 liter/detik. Pengadaan/pemasangan pipa HDPE 98.831 km melayani Desa Silawan, Kenebibi, Jenilu, dan Dualaus 1494 sambungan rumah (SR), dan pembangunan reservoir kapasitas 100 m3 sebanyak 9 unit dan groundwater tank 500 m3 sebanyak 1 unit.
Untuk pengelolaan air limbah berupa pembangunan septic tank komunal modul untuk 5, 10 dan 20 Kepala Keluarga untuk melayani 304 sambungan rumah. Untuk pengelolaan sampah dibangun 10 unit tempat penbuangan sementara dan pengadaan Truk Arm Roll 2 unit serta pelatihan pemilahan dan composting sampah. Dikawasan permukiman di perbatasan juga dilakukan peningkatan jalan lingkungan dan drainase sepanjang total 10 km.
Selain ke-3 PLBN di NTT tersebut Kementerian PUPR juga melaksanakan pembangunan PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, PLBN Aruk di Kabupaten Sambas dan PLBN Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu ketiganya di Provinsi Kalimantan Barat serta PLBN Skouw di Provinsi Papua.