Bank Mandiri terus mengimplementasikan komitmen pengembangan sektor UMKM di Tanah Air melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk itu, perseroan melaksanakan program pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya usaha mikro dalam mengembangkan usaha.
Pada pilot project ini, UMKM debitur KUR Mikro dengan omset 20-30 juta/bulan yang berdomisili di Jabodetabek akan mendapatkan pelatihan yang meliputi materi-materi tentang sikap dan pradigma bisnis, proses bisnis, laporan keuangan dari Bank Mandiri. Di samping itu, setiap debitur juga akan mendapatkan pendampingan langsung di lapangan dan secara online untuk memantau penerapan hasil pelatihan.
Menurut Chief of Office of the CEO Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, melalui program ini perseroan berharap dapat menjadikan debitur KUR Mikro Bank Mandiri, khususnya sektor pengolahan agar dapat lebih berkualitas dan meningkat produktifitasnya.
“Keberhasilan pembiayaan KUR akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan debitur meningkatkan kapasitas keuangan dan operasional dalam berusaha yang ditunjang oleh kemampuan teknis dan pemahaman tentang pasar. Oleh karena itu, kami akan terus menambah jumlah peserta program pendampingan agar sektor UMKM semakin berkembang,” tutur Agus saat meresmikan pelaksanaan program pendampingan batch-1 di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Baca Juga: Hadapi Natal Dan Tahun Baru 2017, Mandiri Siapkan Rp11,5 Triliun
Agus menjelaskan, program berlangsung selama enam bulan, yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama, berlangsung selama satu bulan yang diisi dengan materi di kelas selama dua hari oleh Bank Mandiri dan perwakilan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta wawancara dan kunjungan usaha untuk mengidentifikasi potensi dan masalah usaha.
Sedangkan sesi kedua berlangsung selama lima bulan, dimana debitur mendapatkan pendampingan di lokasi usaha. Di samping itu, pada akhir bulan pertama, ketiga dan keenam juga dilakukan gathering seluruh peserta untuk mendiskusikan kemajuan pelatihan. Program ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan peningkatan omzet dan skala bisnis debitur sehingga layak mengakses pembiayaan yang lebih besar dari bank (naik kelas).
Lebih lanjut, Agus menuturkan, pada akhir November 2016, perseroan mencatat sejumlah 953 debitur KUR telahmengalami kenaikan kelas. Adapun penyaluran KUR Bank Mandiri pada akhir November 2016 telah mencapai Rp12,14 triliun, atau 93,4 % dari target tahun ini dengan jumlah debitur sebanyak 289.136 UMKM. Dari nilai total penyaluran tersebut, KUR Mikro yang disalurkan sebesar Rp3,82 triliun.
“Program ini juga sejalan dengan keinginan Bank Mandiri sebagai salah satu perusahaan BUMN yang hadir untuk kemajuan negeri,” ungkap Agus.