Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dibantu 20 anggota Brimob memasang Hidran Umum (HU) tambahan di 18 titik lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun, Provinsi Nangroe Darussalam, Selasa (13/12/2016).
Sampai saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR terus menambah layanan air bersih dan sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi. Sebelumnya pada Sabtu (10/12) malam 30 Unit HU tambahan telah tiba dari Medan dan Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya saat mengunjungi lokasi bencana mengatakan, dalam kondisi darurat seperti pasca gempa di Aceh, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih juga sanitasi. Menurutnya hal itu menjadi kebutuhan utama sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita akan manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2016).
Baca Juga: Menteri Basuki Pastikan Komite Tapera Telah Terbentuk
Kepala Satker Tanggap Darurat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam mengatakan pemasangan HU tambahan untuk 18 titik pengungsian tersebut saat ini dibantu oleh anggota brimob Kelapa Dua. Ia menambahkan saat ini terdapat 12 personil Satgas Cipta Karya dan 8 personil PDAM bantuan yang akan bekerja hingga terpasangnya seluruh unit HU yang selanjutnya akan dilakukan shift per 3-4 hari bergantian untuk memastikan suplai air ke seluruh titik pengungsian terlayani.
Sementara untuk memastikan jalur logistik berjalan lancar, termasuk makanan dan obat-obatan, Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR telah mengirimkan sejumlah peralatan berat untuk membantu tanggap darurat Gempa bumi di Aceh. Bantuan alat berat dimanfaatkan untuk membantu evakuasi terhadap korban bencana. Sampai saat ini sudah dikerahkan di Kabupaten Pidie Jaya berupa 2 unit Excavator, 1 unit Dump Truck dan 1 unit Loader yang diturunkan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Aceh.