Meminjamkan Uang ke Teman atau Keluarga Itu Ide Buruk?

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 13 Desember 2016 | 19:58 WIB
Meminjamkan Uang ke Teman atau Keluarga Itu Ide Buruk?
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melihat teman atau keluarga yang sedang kesusahan, wajar kalau hati tergerak untuk membantu. Tapi ada kalanya bantuan berupa pinjaman uang ke mereka itu bukanlah ide bagus.

Meminjamkan uang ke teman atau keluarga boleh-boleh saja, bahkan disarankan demi relasi yang baik. Namun sejumlah hal mesti diperhatikan dulu sebelum uang berpindah tangan.

Sebab, bukan mustahil niat baik kita malah disalahgunakan. Kalau sudah begitu, bukan hanya kita yang rugi. Tapi mereka juga bakal kena imbas perbuatan mereka sendiri.

Di mana pun dan kapan pun, yang namanya pinjaman itu kudu diwajibkan. Jika diselewengkan, perkara ini bisa masuk ke ranah hukum. Apalagi jika pinjaman itu dalam jumlah besar.

Makanya, sebelum meminjamkan uang ke teman atau keluarga yang kelihatannya membutuhkan, cermati dulu prasyarat ini:

1. Dia nggak rutin meminjam

Jika teman atau keluarga itu sering pinjam duit, ada yang salah. Mungkin dia sedang mempraktikkan ungkapan gali lubang tutup lubang.

Dia pinjam duit untuk menutup utangnya yang lain. Kalau sudah begini, tinggal tunggu waktu saja sampai lubang yang ia gali mengubur dirinya sendiri.

2. Dia bukan kura-kura dalam perahu

Seperti disebukan di atas, utang adalah kewajiban. Hanya kura-kura dalam perahu yang nggak tahu akan hal itu. Pura-pura gak tahu punya utang yang mesti dibayar, dia pasti bakal nunda-nunda kewajiban tersebut.

Yang rugi kita sendiri. Mau nagih terus, nggak enak. Tapi kalau nggak ditagih kok utang gak dibayar-bayar. Makanya, lihat dulu latar belakangnya.

Dia pernah punya riwayat utang ke teman/keluarga lain nggak. Jika riwayat itu jelek catatannya, meminjamkan uang ke dia adalah ide buruk.

3. Dia nggak bijak

Ngakunya butuh uang buat hidup, ternyata buat senang-senang. Hindari ngasih pinjaman ke orang seperti ini, karena dia termasuk gak bijak mengatur keuangan.

Lihat kebiasaannya sebelum ngasih pinjaman. Kalau dia masih bisa nongkrong di kafe tiap akhir pekan dan beli baju-celana baru tiap bulan, kenyataan bahwa dia butuh pinjaman bisa diragukan.

4. Kondisi keuangan pribadi nggak mendukung

Niat baik bisa dilancarkan tanpa mengorbankan diri sendiri. Bila memang kondisi keuangan pribadi lagi seret, gak perlu memaksakan diri meminjamkan uang ke teman atau keluarga.

Meski mereka sangat membutuhkan, kita harus bijak memutuskan. Gak lucu kan kalau kita ngasih pinjaman, eh, ternyata kita juga harus pusing mencari pinjaman ke orang lain.

Jelaskan baik-baik ke teman/keluarga yang butuh pinjaman itu bahwa kita juga lagi krisis. Solusinya mungkin meminjamkan uang di bawah nominal yang mereka kita minta.

Masalah pinjam-meminjam di kalangan orang dekat seperti ini memang riskan. Diperlukan kecermatan dan kebijakan dalam memutuskan apakah meminjamkan ke teman/keluarga atau tidak.

Yang penting, kita mesti menjunjung tepa selira alias rasa simpati-empati bagi mereka. Jika nggak mampu memberikan bantuan berupa materi, dukungan moril bisa kita sampaikan ke mereka yang sedang membutuhkan.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Kenapa Uang Selalu Habis Padahal Udah Dihemat-hemat

4 Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Gak Meminjamkan Uang Kepada Teman atau Keluarga

Berbuat Baik Wajib Tapi Hati-hati Kalau Selalu Dimanfaatkan Teman

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI