Yang rugi kita sendiri. Mau nagih terus, nggak enak. Tapi kalau nggak ditagih kok utang gak dibayar-bayar. Makanya, lihat dulu latar belakangnya.
Dia pernah punya riwayat utang ke teman/keluarga lain nggak. Jika riwayat itu jelek catatannya, meminjamkan uang ke dia adalah ide buruk.
3. Dia nggak bijak
Ngakunya butuh uang buat hidup, ternyata buat senang-senang. Hindari ngasih pinjaman ke orang seperti ini, karena dia termasuk gak bijak mengatur keuangan.
Lihat kebiasaannya sebelum ngasih pinjaman. Kalau dia masih bisa nongkrong di kafe tiap akhir pekan dan beli baju-celana baru tiap bulan, kenyataan bahwa dia butuh pinjaman bisa diragukan.
4. Kondisi keuangan pribadi nggak mendukung
Niat baik bisa dilancarkan tanpa mengorbankan diri sendiri. Bila memang kondisi keuangan pribadi lagi seret, gak perlu memaksakan diri meminjamkan uang ke teman atau keluarga.
Meski mereka sangat membutuhkan, kita harus bijak memutuskan. Gak lucu kan kalau kita ngasih pinjaman, eh, ternyata kita juga harus pusing mencari pinjaman ke orang lain.
Jelaskan baik-baik ke teman/keluarga yang butuh pinjaman itu bahwa kita juga lagi krisis. Solusinya mungkin meminjamkan uang di bawah nominal yang mereka kita minta.
Masalah pinjam-meminjam di kalangan orang dekat seperti ini memang riskan. Diperlukan kecermatan dan kebijakan dalam memutuskan apakah meminjamkan ke teman/keluarga atau tidak.