BPS Sebut November 2016 Terjadi Inflasi 0,47 Persen

Kamis, 01 Desember 2016 | 14:33 WIB
BPS Sebut November 2016 Terjadi Inflasi 0,47 Persen
Kantor Pusat BPS di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada bulan November 2016 terjadi inflasi sebesar 0,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,18. Dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 2,86 persen dengan IHK 127,58 dan terendah terjadi di Singkawang 0,05 persen dengan IHK 124,51.

"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau 1,54 persen dengan IHK 128,12 dan terendah terjadi di Kendari 0,22 persen dengan IHK 121,52," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2016). 

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,66 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; kelompok kesehatan 0,30 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,07 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok sandang 0,01 persen. 

"Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2016 sebesar 2,59 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 3,58 persen," ujar Suhariyanto.

Komponen inti pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2016 sebesar 2,84 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 3,07 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI