Beli Rumah Subsidi Tak Semudah yang Diklaim Pemerintah

Kamis, 01 Desember 2016 | 07:29 WIB
Beli Rumah Subsidi Tak Semudah yang Diklaim Pemerintah
Komplek perumahan subsidi Samudera Residence, di Citayam, Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Syaiful Rachman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Tio, ada sebanyak 30 orang bernasib serupa dengannya. Mereka rata-rata sudah membayar uang muka namun belum mendapatkan kepastian. Rata-rata semua konsumen Samudera Residence ini sudah setahun namun belum masuk dalam proses akad kredit. “Sampai kami bikin group whatsapp untuk tanya kabar teman-teman soal rumah ini. Tapi ada sih sebagian yang sudah akad kredit,” katanya.

Tio mengaku, pihak marketing yang melayaninya sejak awal mengatakan Samudera Residence meminta Tio menunggu hingga tanggal 15 Desember 2016 untuk melakukan akad kredit. Tio hanya bisa menunggu, apakah pada tanggal tersebut developer akan benar-benar melakukan akad kredit atau tidak.

“Kalau nggak, saya akan ajak teman-teman untuk menempuh jalur hukum. Karena uang yang kami keluarkan ini besar loh. Kami ini niat mau membeli rumah malah dipermaikan seperti ini. Saya jujur kecewa karena pemerintah tidak mengawasi denga baik soal progam subsidi ini,” katanya.

Padahal, lanjut Tio, pihaknya sudah melakukan pengecekkan terkait developer ini di Website Bank BTN. Hasilnya, Elang Group memiliki trackrecord yang baik. Namun nyatanya, dalam kasus rumah subsidi di Samudera Residence sangat kacau.

Baca Juga: Bersiaplah, Rumah Subsidi Akan Naik Harga di 2017!

"Kok bisa ya track recordnya baik. Padahal, kita seperti dipermaikan begini. Saya heran penilaiannnya bagaimana itu," kata Tio.

Selain Mia dan Tio, hal serupa juga dialami oleh Yenny. Ibu dari 2 orang anak ini mengaku mengurungkan niatnya untuk membeli rumah di Samudera Residence. Hal tersebut lantaran, proses transaksi yang terlalu lama dan tidak jelas prosedurnya sama sekali.

Dia menjelaskan, lamanya proses transaksi itu disebabkan karena rumitnya pemasangan instalasi listrik, jaringan air dari PDAM, sertifikat dari BPN dan kredit perbankan. Padahal pemda bisa melakukan intervensi agar proses tersebut bisa lebih cepat.

Untuk pemasangan fasilitas tersebut bisa memakan waktu dua bulan. Seharusnya untuk rumah subsidi ada pengecualian minimal pemasangan untuk listrik bisa tujuh hari.

"Yang saya tahu, kebijakan dari pemerintah itu yang soal subsidi runah kan sudah keluar. Katanya biar cepat, tapi nyatanya semua masih lama. Makan waktu berbulan-bulan. Jadi saya nggak jadi. Eh tahunya banyak yang ketipu," katanya.

Guna mengecek kebenaran kasus ini, Suara.com mencoba untuk mendatangi langsung lokasi perumahan yang terletak di Jalan Swadaya No 32, Sasak Panjang, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat.

Saat tiba di lokasi tersebut, hanya terlihat sekitar 70 rumah di lokasi berdiri di luas lahan 100 hektar ini. Suara.com langsung menuju kantor marketing yang terletak di pintu masuk komplek ini. Suara.com pun langsung dipertemukan oleh Sales Marketing bernama Lina. Ia pun langsung memawarkan kepada saya rumah subsidi. Lalu saya pun mendengarkan penjelasan Lina terkait skema pembayaran dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pembeli. "Ini ada rumah subsidi harga Rp135 juta dengan tipe 36," kata Lina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI