Lebih Mudah dan Efisien Sejak Adanya Teras Kapal BRI

Rabu, 30 November 2016 | 11:28 WIB
Lebih Mudah dan Efisien Sejak Adanya Teras Kapal BRI
Teras Kapal BRI Bahtera Seva-1 di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari masih pagi, beberapa warga di Pulau Utung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta terlihat sedang menunggu sebuah kapal di dermaga. Namun, kapal yang mereka tunggu bukanlah sebuah kapal angkutan yang menghubungkan masyarakat antar pulau, melainkan, kapal yang mereka tunggu adalah bank kapal milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk atau yang diberi nama Teras Kapal BRI.

Ketika kapal bersandar di dermaga sekitar jam 07.00, beberapa ibu rumah tangga sambil menggendong anaknya mulai mendekati kapal tersebut. Para ibu rumah tangga ini terlihat sudah biasa dengan keberadaan bank kapal ini. Sambil membawa buku tabungan dan uang sekitar Rp200 ribu, para ibu rumah tangga ini pun langsung menghampiri teller bank yang berada di dalam kapal bernama Bahtera Seva I.

“Mas, saya mau nabung dong Rp 200 ribu ya,” kata Saminah ibu rumah tangga berusia 35 tahun sambil memberikan buku tabungan dan empat lembar uang pecahan Rp50 ribu kepada teller bank.

Sang teller pun melayani ibu Saminah dan para ibu lainnya yang sedang mengatre dengan ramah. Setelah melakukan transaksi, sang teller pun menjelaskan kepada Saminah total tabungannya di Teras kapal BRI ini. Setelah menyetorkan uangnya kedalam rekening, Saminah langsung menuju Anjungan Tunai Mandiri atau ATM yang berada di dalam kapal untuk mengecek jumlah tabungannya.

Baca Juga: BRI Gaet Masyarakat Tak Terjangkau Akses Keuangan Lewat Kapal

“Oh… udah masuk ya, cepet juga,” kata Saminah.

Saminah bercerita, ini merupakan kedua kalinya ibu dua orang anak ini mendatangi kapal teras BRI. Pasalnya, sejak diluncurkan pada Agustus 201 lalu, Saminah baru tertarik menabung di kapal ini setelah mendengar cerita dari para tetangganya yang lebih dulu menjadi nasabah BRI.

“Pertama saya datang kesini ya bikin tabungannya, nanya-nanya juga gimana caranya, syaratnya apa aja, minimal nabungnya berapa begitu. Ternyata cepat sehari langsung jadi. Saya setoran awal hanya Rp50 ribu, nggak ada minimalnya,” kata Saminah.

Keberadaan Teras Kapal BRI ini sangat membantu masyarakat khususnya yang tinggal di pulau Utung Jawa, Kepuluan Seribu. Pasalnya, masyarakat tak perlu menempuh waktu berjam-jam hanya untuk melakukan transaksi perbankan. Apalagi, anak pertama Saminah sedang kuliah di Jakarta.

“Jadi kalau anak saya butuh uang, dia atau saya nggak perlu nyeberang laut dulu hanya buat kasih duit. Kan bisa langsung transfer,” kata Saminah.

Selama ini, warga di Pulau Utung Jawa hanya mengandalkan koperasi atau menyimpan uangnya begitu saja dirumah dan cenderung sulit menabung. Namun, dengan keberadaan kapal teras BRI ini, dirinya dan masyarakat sekitar sangat terbantu dengan kehadiran Teras Kapal BRI.

“Ya gimana mau nabung mba, orang kan selalu butuh uang, kalau uangnya disimpan di rumah kan terpakai terus. Mana bisa kesimpan uangnya,” kata Saminah sambil tertawa.  

Pada waktu belum ada Teras Kapal BRI ini, warga di Kelurahan Utung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu tersebut harus menempuh perjalanan sekitar satu hingga dua jam untuk menemukan kantor cabang bank di wilayah Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Setelah menyeberangi laut selama satu jam, warga juga harus menempuh perjalanan darat dengan angkutan umum sekitar setengah jam. Selain waktu, biaya yang harus mereka keluarkan tidak murah.

Untuk menempuh jalur laut, warga dikenakan biaya sekitar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per orang (Pulang-Pergi). Kemudian, ongkos angkutan umum berkisar Rp8 hingga Rp15 ribu per orang dari pelabuhan Tanjung Pasir menuju Teluk Naga.

“Belum lagi ngantrinya, belum lagi kalau lapar. Jadi bukan waktu aja sih, biayanya juga besar. Setorannya nggak seberapa, uangnya udah abis buat ongkos. Jadi ada Teras Kapal BRI ini sangat membantu sekali nggak pakai keluar ongkos, kan dia (Bank Kapal) ini keliling pulau,” ujar Saminah.

Bertahun-tahun, masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan khususnya di Kepulauan Seribu, tidak bisa mengakses layanan perbankan. Hal tersebut lantaran tidak ada bank di Kepulauan Seribu. Masyarakat yang tinggal di Kepualauan Seribu harus menempuh waktu berjam-jam hanya untuk menabung ke bank yang berada di Jakarta.

Selama ini minimnya pemahaman masyarakat kepada perbankan lantaran, masyarakat kita menganggap berurusan dengan bank itu ribet. Syaratnya banyak. Mulai dari membuka tabungan contohnya. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, setiap pembukaan rekening atau peminjaman di lembaga keuangan, seseorang harus menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP.

Orang awam banyak yang tidak memiliki NPWP. Hal ini membuat setoran awal saat membuka rekening tabungan pun tidak murah. Contohnya saja di Bank Permata setoran awal Rp250 ribu, BCA setoran awal Rp500 ribu, Bank Mandiri Rp500 ribu, dan BNI Rp150 ribu.

Dengan keberadaan bank tanpa kantor atau bank kapal ini dapat menghemat biaya operasional. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Bisnis Bank BRI Mohammad Irfan, untuk membangun satu kantor cabang atau kantor unit, mereka memerlukan investasi sebesar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar. Selain itu, juga harus ada infrastruktur pendukung serta sumber daya manusia yang kompeten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI