Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan senilai total Rp1,7 triliun dan 230 juta Dolar Amerika Serikat (AS) kepada PT Bukit Asam Tbk untuk membantu membiayai pengembangan bisnis perseroan. Adapun perjanjian kredit tersebut ditandatangani oleh Alexandra Askandar, SEVP Bank Mandiri dan Achmad Sudarto, Direktur Keuangan Bukit Asam di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (29/11).
Dari nilai pembiayaan tersebut, sebesar 100 juta Dolar AS berskema pinjaman fasilitas khusus untuk membiayai belanja modal dan kredit 130 juta Dolar AS adalah pinjaman treasury line untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas dalam operasional perusahaan. Selanjutnya, fasilitas Supplier Financing Rp700 miliar dan fasilitas Trust Receipt Non LC sebesar Rp700 miliar dimaksudkan untuk memperlancar proses pembayaran kepada supplier Bukit Asam. Serta, fasilitas Invoice Financing Rp300 miliar untuk mempercepat penerimaan hasil penjualan batubara Bukit Asam.
Menurut Alexandra Askandar, kerjasama tersebut merupakan implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi dan infrastruktur serta penciptaan kemandirian ekonomi. Seperti pada fasilitas kredit berskema supplier financing, dimana terdapat BUMN yang menjadi penyuplai kebutuhan infrastruktur Bukit Asam yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero).
“Pembiayaan ini membuktikan komitmen kuat kami untuk mendukung pertumbuhan industri strategis dalam negeri, seperti sektor pertambangan, agar mampu memenuhi kebutuhan domestik ataupun pasar luar negeri,” jelas Achmad Sudarto di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Baca Juga: Dorong Investasi, Bank Mandiri Layani Transaksi BP Batam
Hingga November 2016, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor pertambangan mencapai Rp13,8 triliun, tumbuh 20,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.