PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akhirnya mendapat kepastian pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 Mega Watt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Konsorsium Adaro baru saja mendapatkan pinjaman sindikasi senilai 409 juta Dolar Amerika Serikat (AS) dari enam sindikasi perbankan untuk pembiayaan proyek tersebut.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) itu bernilai investasi 545 juta Dolar AS. TPI merupakan konsorsium yang dibentuk oleh PT Adaro Power bersama PT EWP Indonesia, anak usaha Korea East West Power Co, Ltd. "Dalam proyek ini, ADRO mengempit 65 persen saham. Sementara, sisanya 35 persen saham dimiliki oleh EWP," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2016).
Pinjaman itu memenuhi 75 persen kebutuhan pendanaan dari proyek PLTU tersebut. Sisa kebutuhan investasi akan menggunakan ekuitas dari masing-masing pihak. Nantinya, ADRO akan memberikan jaminan atas dukungan ekuitas yang akan dilakukan Adaro Power.
Modernland Jual Lahan di Jakarta Timur
Baca Juga: Laporan Ekonomi AS Naik, Pasar Saham AS Menguat
PT Modernland Realty Tbk (MDLN) menjual lahan di Jakara Timur seluas 66,59 hektare ke PT Astra Modern Land (AML) senilai Rp3,18 triliun. Penandatanganan conditional land transfer agreement (CLTA) diteken pada 25 November 2016 antar AML degan PT Mitra Sindo Makmur, anak usaha Modernland. Astra Modern Land merupakan perusahaan patungan Moernland dengan PT Astra Land Indonesia dengan porsi saham masing-masing 50 persen. Perusahaan patungan itu akan menggarap lahan di proyek Jakarta Garden City.
Pihak Modernland mengatakan pembayaran tahap pertama akan ditebur sebesar 40 persen dari nilai transaksi dalam bentuk kas atas pemindahan tanah seluas 26,59 hektare. Sebelumnya, Ia mengatakan proyek perdana yang digarap AML akan dirilis pada tahun depan menyusul iklim penjualan diyakini lebih baik.
"Pasar properti juga diprediksi akan pulih berkat sejumlah stimulus yang dikucurkan pada paruh kedua 2016," tutup Hans.