Penjualan properti di Bali tahun 2017 diprediksi membaik seiring keluarnya sejumlah kebijakan pusat seperti kelonggaran "loan to value" dan penurunan suku bunga acuan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Bali Iman Causa Karana dalam diskusi perbankan dengan media, di Denpasar, Selasa (29/11/2016) memperkirakan mulai awal tahun 2017 penjualan properti jenis rumah sekunder atau rumah bekas, akan semakin meningkat.
"Dari survei yang kami lakukan, rumah sekunder lebih laku. Kenapa rumah sekunder menarik karena ada peningkatan harga, kalau primer mungkin harganya sudah tinggi," katanya.
Menurut Imam Causa, yang harus di antisipasi dengan prediksi peningkatan tersebut adalah ketersediaan untuk masyarakat yang tahun depan akan mulai membeli properti.
Ia menyakini kelonggaran uang muka kredit dan penurunan suku bunga kredit ditambah tingginya "backlog" perumahan di Bali akan menggairahkan sektor properti.
Hal senada disampaikan Regional CEO Bank Mandiri Kanwil XI Bali dan Nusa Tenggara, Maswar Purnama mengatakan gejala peningkatan sektor properti sudah terlihat menjelang akhir tahun ini.
Ia mengatakan di Bank Mandiri penyaluran kredit ke sektor properti menunjukkan kenaikan pada akhir September 2016 yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator cerahnya sektor tersebut.
Selain itu, kata Maswar, berdasarkan data dan tren yang mereka kumpulkan, tahun 2017 merupakan periode persiapan bagi pemerintah menyiapkan pemilu 2019.
Dengan pengalaman kondisi 2012 atau dua tahun sebelum pilpres 2014, ternyata ekonomi tumbuh sangat kencang sehingga tahun depan pun akan mengalami hal sama, khususnya di Bali.
"Memang kalau kami di perbankan selalu melihat tren dan kecenderungan seperti apa, karena data historis sangat penting. Misal data tahun depan pemerintah siap untuk pemilu. Tren 2012 itu, ekonomi sangat kencang karena persiapan pemilu, kami pun beranggapan mungkin 2017 kecenderungan akan sama di mana ekonomi akan tumbuh lebih baik dari pada ekonomi 2015 dan 2016," ujarnya.
Ia menjelaskan Bank Mandiri secara nasional menargetkan pertumbuhan kredit ke seluruh sektor pada tahun 2017 akan berada di kisaran 15 persen. Adapun khusus di Bali, karena sangat berkaitan dengan properti bisa tumbuh lebih sedikit di atas 15 persen. Bahkan untuk properti Bali, penyaluran kredit bisa mencapai 17 hingga18 persen.
"Maka dari itu kami ingin kejar supaya bisa naik agresif dan memang sudah kelihatan sih, beberapa developer datang dan mereka punya harapan sama dan kecenderungan sama dibandingkan tahun-tahun lalu," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang PBB, BPHTB dan PL Dispenda Denpasar I Wayan Tagel Sidarta mengatakan tanda-tanda membaiknya sektor properti terlihat juga di ibu kota Bali. Meski perolehan pajak BPHTB di Kota Denpasar pada triwulan III tahun 2016 baru mencapai Rp70,36 miliar atau 67,02 persen dari target, tetapi realisasi pada Oktober mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Rp18 miliar.
"Kami berharap sisa dua bulan ini, realisasi bulanan akan lebih tinggi sehingga memberikan pemasukan bagi kota Denpasar," katanya. (Antara)
Penjualan Properti di Bali Tahun 2017 Diprediksi Meningkat
Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 30 November 2016 | 07:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berwisata di Pantai Melasti Bali, Surga Tersembunyi di Balik Batuan Kapur
23 Desember 2024 | 12:21 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 15:11 WIB
Bisnis | 15:08 WIB
Bisnis | 14:57 WIB
Bisnis | 14:56 WIB
Bisnis | 14:44 WIB
Bisnis | 14:39 WIB
Bisnis | 14:37 WIB