Misbakhun Bacakan Curhat Pegawai Pajak di Depan Sri Mulyani

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 29 November 2016 | 10:34 WIB
Misbakhun Bacakan Curhat Pegawai Pajak di Depan Sri Mulyani
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun. [Dok DPR RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi XI DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (28/11/2016). Raker itu juga membahas isu-isu aktual, termasuk persoalan di Direktorat Jenderal Pajak.

Dalam rapat kerja itu, SMI disuguhi curhatan hati (curhat) pegawai DJP. Adalah anggota Komsi XI DPR M Misbakhun yang membacakan curhat pegawai DJP di hadapan SMI.

“Saya hanya ingin sampaikan kegundahan teman-teman di Ditjen Pajak. Kebetulan banyak sahabat saya kerja di sana,” ujar Misbakhun menyampaikan prolog sebelum membacakan curhat pegawai DJP.

Curhatan berjudul Menaikkan Gaji 1000 Kali Lipat? itu berisi keluhan pegawai pajak yang selalu dianggap rakus, tamak dan korup. Curhatan itu memang dikhususkan untuk SMI.

Baca Juga: Misbakhun Desak Indonesia Bentuk Badan Penerimaan Negara

Berikut ini adalah salinan lengkap curhatan pegawai DJP yang menggunakan nama pena SomeOno:

“Menaikkan Gaji 1000 Kali Lipat?*

Menurut teori tipologi korupsi Ada 2 yaitu : Corruption by need (korupsi karena terdesak kebutuhan hidup) dan corruption by greed(korupsi karena serakah).

Cara yg efektif untuk menhapus corruption by need adalah meningkatkan penghasilan. 
Peningkatan penghasilan sangat berpengaruh bahkan bisa menghindarkan dari tindakan koruptif karena membuat alasan terdesak kebutuhan menjadi tidak relevan.

Namun bila yg terjadi adalah corruption by greed maka mau penghasilannya hampir nyundul langit juga gak akan berhenti. Jadi kalo dibilang gak usah menaikkan penghasilan aparat toh mereka korupsi juga, jelas sesat pikir.

Kalo mau memerangi korupsi ya harus menghilangkan excuse/alasan untuk korupsi. Misal kalo karena penghasilannya kurang ya ditingkatkan.

Kalo alasannya karena orang lain melakukannya ya tinggal dibilang manusia itu bukan bebek. Diberi akal pikiran dan hati nurani kok gak dipakai. Ikuti yg baik tinggalkan/jangan ikuti yg buruk. Gitu aja kok repot.

Kalo kata orang dulu...emang kalo orang nyebur sumur anda mau ikut ?
Pasti khan cuma mau ikut hal yg enak2 aja tho. Kalo hal yang tidak enak pasti bilang tunggu dulu.

Insya Allah corruption by need sudah hampir tidak ada di DJP.  Kalo corruption by Greed ya gak ada yg bisa jamin. Karena orang serakah ada di mana mana.

Masalahnya adalah jika ulah segelintir orang dianggap gambaran dari semua orang yg berada dalam organisasi yang sama.

Mau dinaikkan gaji 1000 kali lipat jelas tidak akan berpengaruh bagi yg serakah/tamak.
Tapi pasti berpengaruh bagi mayoritas yg tidak tamak.

Jangankan dinaikkan 1000 kali, dibayarkan 100 % aja pasti banyak yg sujud syukur kok.

Ibu, tolong jangan hakimi kami dengan stigma :
1. Lalai
2. Boros
3. Tamak

Ibu boleh geram 
Mungkin maksud ibu baik karena maksudnya adalah bagi oknum yg menodai integritas DJP/kementerian keuangan.

Tapi mengumbar hal tersebut diruang publik dan dengan resiko diplintir oleh wartawan, melukai hati kami.

Ibu boleh geram (malah harus geram) saat ada pegawai kemenkeu yg bertindak khianat. Tapi gak perlu diumbar terus. Ada KPK dan nanti hakim yang memutuskan.

Kami tidak minta di naikkan 1000 kali. Kami cuma minta please jangan tambah luka kami dengan tuduhan2 yg dilontarkan ke publik seolah kami semua sama dengan oknum yg khianat tersebut.

Mohon maaf jika ada kata yg kurang sopan.

Percayalah bu,  Kami selalu dan tidak akan pernah bosan mencintai negeri ini.

By someOno
27112016

‎Misbakhun mengatakan, bahwa Ditjen Pajak saat ini berbeda dengan stigma lama yang cenderung menggambarkan koruptifnya orang-orang yang bekerja di Perpajakan. Tentu saja, masih ada satu dua oknum yang tak beres.

"Tapi jangan justru orang baik yang lebih besar jumlahnya kehilangan semangat dan perlindungan terhadap keinginan yang baik ke depan," kata Misbakhun.

"Disain besar pemberantasan korupsi sudah disampaikan presiden, dan semua harus ikut itu. Kita harus dorong KPK kuat dan eksis. Tentunya frame besar ini harus diaplikasikan dengan baik, bagaimana menjaga Ditjen Pajak tetap kuat dalam sektor penerimaan negara," lanjutnya.

Sebagai catatan, dua bulan lagi Indonesia sudah memasuki tahun yang baru. Namun target penerimaan negara baru mencapai 70 persen.

Misbakhun meminta Sri Mulyani bersedia tetap mendukung 99,99 persen pegawai di Ditjen Perpajakan maupun di Ditjen Bea Cukai.

"Mohon ibu menteri menjaga perasaan teman-teman saya di kedua ditjen itu, supaya ada supervisi dan penjagaan kuat, bahwa keinginan mereka jadi baik didorong pimpinan mereka," kata Misbakhun.

"Ibu Menkeu harus lebih arif dan bijak, dan jadi ibu sebenarnya bagi pegawai Ditjen Pajak dan Bea Cukai. Ini harapan teman-teman saya kepada Ibu Sri Mulyani. Karena mereka berharap bimbingan, panduan, dorongan, dan spirit menjalankan tugasnya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI