Tentang wacana akuisisi PGE oleh PLN, Redi mengaku sudah mendengarnya. Namun menurutnya, hal itu hanya sebuah usulan sehingga bukan alasan utama pergantian posisi. "Yang penting, masuknya Arcandra menandakan adanya reposisi untuk orang-orang yang bisa bekerja dengan lebih baik," ucapnya.
Pengajar Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara ini melihat Arcandra adalah orang yang sangat paham di sekitar pengelolaan migas. Kehadirannya di Pertamina diyakini bisa membawa perusahaan itu menjadi lebih baik, termasuk wacana pembelian PGE oleh PLN. Namun untuk mencapai ini Arcandra harus menata Pertamina dengan kerja keras.
Penulis sejumlah buku terkait pertambangan ini lalu menyebutkan beberapa tugas yang bisa dilakukan Arcandra untuk membuat Pertamina lebih maju. Pertama meningkatkan aksi korporasi serta pengembangan usaha di luar negeri, (terutama mengusahakan minyak di Timur Tengah); kedua mencari temuan ladang minyak baru di dalam negeri guna meningkatkan produksi perusahaan; Ketiga menjadikan pertamina perusahaan yang modern menyamai perusahaan minyak di luar negeri (seperti Exxon, Caltex dan Petronas). Dengan kata lain, Pertamina jangan terus berkutat di dalam negeri; Keempat mengurangi ketergantungan pada pemerintah dalam hal ini pengadaan modal yang berasal dari pemerintah (menjadi perusahaan yang mandiri).
Sebelum terpilih menjadi Wakil Komisaris Utama Pertamina, Arcandra pernah menyampaikan pemikiran tentang pengembangan minyak dan gas bumi di wilayah sulit. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengaku hal itu sejalan dengan Pertamina. Untuk mengeksplorasi sumber migas di wilayah sulit memang membutuhkan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR). Karena, saat ini era pencarian sumber migas di tempat mudah sudah berakhir.
Baca Juga: Pertamina Yakin Mampu Pertahankan Produksi Blok Mahakam
Menurut Dwi, Pertamina akan memiliki pusat pengembangan teknologi terkait pengembangan energi, rencananya tahun depat pusat perkembangan teknologi tersebut terwujud. "Ya itulah di Pertamina berkali-kali saya menyampaikan pentingnya teknologi. Kita harapkan tahun depan akan bisa mengimplementasikan teknologi center," ucap Dwi beberapa waktu lalu.
Redi pun menyambut positif pemikiran Arcandra dan Dwi Soetjipto. Teknologi terbaru memang mutlak digunakan untuk pengembangan migas saat ini. "Suka tidak suka untuk terus meningkatkan produksi Pertamina juga harus berusaha mencari ladang baru meski sulit," ucap Redi lagi.