Mengintip Perencanaan Keuangan Para Suami Dalam Rumah Tangga

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 18 November 2016 | 19:40 WIB
Mengintip Perencanaan Keuangan Para Suami Dalam Rumah Tangga
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang suami memiliki peranan penting dalam kehidupan rumah tangga. Seorang suami adalah pemimpin keluarga kecilnya dalam segala hal.

Tidak terkecuali dalam hal keuangan. Masalah keuangan rumah tangga biasanya di-handle oleh para ibu rumah tangga, namun awalnya adalah merupakan hasil pendapatan para suami yang bekerja atau juga berwirausaha yang kemudian diberikan kepada para ibu rumah tangga sebagai bentuk tanggung jawab penuh atas kehidupan rumah tangganya.

Dalam hal ini, ternyata bukan para isteri saja yang harus pintar dalam mengatur keuangan rumah tangga, sang suami juga seharusnya berperan dalam keadaan finansial keluarga kecilnya. Mungkin para suami memiliki kesibukan di kantornya atau tempatnya bekerja dan berwirausaha, namun suami juga perlu memiliki prioritas untuk mengatur keuangannya.

Berikut ini ada 5 hal yang menjadi prioritas para suami dalam perencanaan keuangan keluarga:

Asuransi Jiwa

Sebagai orang yang menafkahi keluarganya, suami tentu memiliki tugas untuk melindungi keluarga kecilnya. Saat ini melindungi sesuatu tanpa jaminan rasanya sulit untuk dilakukan, oleh karena itu para suami bisa memilih asuransi jiwa murni. Jenis asuransi ini biasanya memiliki batas waktu sejak memutuskan menjadi keluarga dan hingga terakhir anak berusia 21 tahun.

Bisa suami bayangkan, jika suatu saat di masa depan nanti anak-anak mengalami hal yang kurang diinginkan, setidaknya pihak asuransi juga akan melindunginya.

Dana Pensiun

Jika suami bekerja di sebuah perusahaan saat ini, dan beberapa tahun lagi akan mengajukan dana pensiun, maka saatnya ayah untuk membuat perencanaan keuangan dana tersebut. meski nanti suami sudah tidak aktif bekerja lagi, setidaknya ada 10% dari dana tersebut yang harus diinvestasikan. Maka dari itu, suami harus mulai menyisihkannya dari sekarang. Misalnya gaji suami Rp20 juta, setidaknya ada sebesar Rp2 juta rupiah yang diinvestasikan secara terpisah.

Miliki Pos Pengeluaran Pribadi

Berdasarkan hasil penelitian badan statistik, diketahui bahwa  84%  keuangan rumah tangga dikuasai oleh isteri. Walaupun mayoritas seperti itu, suami juga harus memiliki kebebasan untuk membelanjakan uangnya sendiri, setidaknya untuk hobi. Suami harus membuat pos pengeluaran pribadi yang besarnya sekitar 2.5 % dari penghasilan. Uang tersebut bisa dipisahkan dalam bentuk tabungan khusus yang memiliki kartu debit terpisah. Nikmati hasil uang tersebut untuk kebutuhan pribadi suami.

Asuransi Atas Asset

Setelah asuransi jiwa untuk jaminan keluarga, suami juga harus mencoba asuransi lainnya, jika suamimemiliki aset lain yang memang harus diasuransikan. Aset tersebut biasanya berupa rumah, kendaraan atau barang mewah lain yang bisa diasuransikan. Asuransi tersebut akan berguna untuk melindungi keluarga dari musibah seperti kebakaran.

Tidak Menggunakan Rumah Keluarga untuk Usaha

Ini adalah lampu merah bagi para suami yang saat ini sedang memiliki masalah utang, terutama dengan pihak bank. Sebaiknya suami tidak sampai mengagunkan hal penting seperti sertifikat rumah untuk mendapatkan pinjaman pribadi, untuk sesuatu hal yang suami perlukan. Dikhawatirkan, ini akan mengancam keluarga Anda nantinya.

Rajinlah Untuk Menyisihkan Keuangan Untuk Pribadi

Dalam hal ini, setidaknya suami bisa mencoba untuk menyisihkan 2.5% dari penghasilan ayah setiap bulannya, untuk kemudian dinikmati sendiri. Mungkin ada keperluan seperti ingin meneruskan Hobi, atau ada usaha kecil yang ingin mulai dirintis, suami bisa menggunakan dana tersebut.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Cermati Cara Mudah Membayar PBB Online vs Offline

10 Cara Efektif Untuk Menghindari Hasrat Belanja Berlebihan

Mau Pintar Bisnis online? Kenali Istilah Ini

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI