Berdasarkan hasil penelitian badan statistik, diketahui bahwa 84% keuangan rumah tangga dikuasai oleh isteri. Walaupun mayoritas seperti itu, suami juga harus memiliki kebebasan untuk membelanjakan uangnya sendiri, setidaknya untuk hobi. Suami harus membuat pos pengeluaran pribadi yang besarnya sekitar 2.5 % dari penghasilan. Uang tersebut bisa dipisahkan dalam bentuk tabungan khusus yang memiliki kartu debit terpisah. Nikmati hasil uang tersebut untuk kebutuhan pribadi suami.
Asuransi Atas Asset
Setelah asuransi jiwa untuk jaminan keluarga, suami juga harus mencoba asuransi lainnya, jika suamimemiliki aset lain yang memang harus diasuransikan. Aset tersebut biasanya berupa rumah, kendaraan atau barang mewah lain yang bisa diasuransikan. Asuransi tersebut akan berguna untuk melindungi keluarga dari musibah seperti kebakaran.
Tidak Menggunakan Rumah Keluarga untuk Usaha
Ini adalah lampu merah bagi para suami yang saat ini sedang memiliki masalah utang, terutama dengan pihak bank. Sebaiknya suami tidak sampai mengagunkan hal penting seperti sertifikat rumah untuk mendapatkan pinjaman pribadi, untuk sesuatu hal yang suami perlukan. Dikhawatirkan, ini akan mengancam keluarga Anda nantinya.
Rajinlah Untuk Menyisihkan Keuangan Untuk Pribadi
Dalam hal ini, setidaknya suami bisa mencoba untuk menyisihkan 2.5% dari penghasilan ayah setiap bulannya, untuk kemudian dinikmati sendiri. Mungkin ada keperluan seperti ingin meneruskan Hobi, atau ada usaha kecil yang ingin mulai dirintis, suami bisa menggunakan dana tersebut.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cermati Cara Mudah Membayar PBB Online vs Offline
10 Cara Efektif Untuk Menghindari Hasrat Belanja Berlebihan