Sudah Saatnya Ibu Rumah Tangga Jago Investasi

Angelina Donna Suara.Com
Kamis, 17 November 2016 | 20:02 WIB
Sudah Saatnya Ibu Rumah Tangga Jago Investasi
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang blogger bernama Prita Ghozie, cukup dikenal sejak meluncurkan beberapa buku hasil karyanya yang membahas tentang Investasi.

Investasi yang dipaparkannya dalam buku tersebut cukup unik, karena Investasi jenis ini diperuntukan untuk para wanita, khususnya Ibu rumah tangga yang mungkin sebelumnya tidak pernah mengetahui tentang Investasi. Ia sendiri adalah seorang ibu rumah tangga, dengan dua anak yang sedang membuat project Financial Planing Company miliknya sendiri.

Ternyata sosok ibu rumah tangga yang identik dengan hanya bekerja di rumah dengan segudang aktifitasnya, termasuk dalam mengurus anak-anak, bisa belajar Investasi.

Sekarang ini zaman sudah canggih, para ibu rumah tangga juga akrab dengan smartphone, itu berarti mereka bisa belajar tentang apa saja lewat internet, termasuk mengenai investasi. Sebagai sosok pemegang keuangan utama dalam rumah tangga, ada beberapa alasan mengapa mereka harus jago berinvestasi.

Dikutip dari halaman blog Pritaghozie.com berikut ini alasan untuk para ibu rumah tangga harus jago investasi:

Penanggung Jawab Anggaran Rumah Tangga di Rumah

Disinilah peran penting seorang ibu rumah tangga. Dia akan menjadi penanggung jawab sekaligus manager dalam mengatur anggaran rumah tangganya, termasuk anggaran belanja sehari-hari.  Kepentingan utama tentunya harus memenuhi alokasi dana rumah tangga seperti membayar tagihan listrik bulanan, belanja dapur, uang sekolah untuk anak dan lain sebagainya.

Sementara itu letak investasinya adalah dengan mengerem konsumsi untuk kepentingan masa depan. Ibu rumah tangga harus bisa menyisihkan sebagian kecil dari anggaran tersebut untuk mulai berinvestasi dalam bentuk tabungan.

Pendidikan Anak Itu Penting

Setelah menjadi ibu rumah tangga dan fokus merawat anak dengan semaksimal mungkin, sebagian besar perempuan yang tadinya bekerja harus rela untuk berhenti dari pekerjaannya agar anak-anak tidak terlantar begitu saja, terutama dalam hal pendidikannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI