Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (16/11/2016) ditutup naik sebesar 106 poin atau 2,11 persen ke level 5.185 setelah bergerak di antara 5.112-5.201. Sebanyak 244 saham naik, 68 saham turun, 85 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 9.696 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp608 miliar.
Pasar Amerika ditutup bervariasi. Perhatian pasar tertuju kepada potensi kenaikan suku bunga AS yang semakin menguat di bulan Desember 2016. Pasar keuangan memperkirakan the Fed akan mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga yang jauh lebih agresif setelah janji dari presiden terpilih Donald Trump untuk mendorong laju perekonomian AS dengan menambah belanja infrastruktur. Hingga saat ini banyak ketidak pastian yang menghantui para investor di pasar, sampai kebijakan Donald Turmp dirilis secara detail.
"Dow jones melemah 0,29 persen ke level18,868. S&P melemah 0,16 persen sedangkan Nasdaq menguat 0,58 persen ke level 4,792," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Kamis (17/11/2016).
Pasar Eropa di tutup melemah pada akhir perdagangan. Para investor sementara ini masih memantau kebijakan perekonomian Trump untuk mendapatkan petunjuk tindakan selanjutnya dan perkembangan peningkatan suku bunga AS di penghujung tahun ini. Trump sebelumnya menyatakan bahwa beliau akan menga-lokasikan dana untuk infrastruktur dan pemotongan pajak untuk menstimulasi laju perekonomian. namun dengan adanya stimulus ini, dapat mempengaruhi rencana peningkatan suku bunga AS oleh Federal Reserve. Hal ini akan turut mempengaruhi perekonomian Eropa dan kebijakan - kebijakan negara uni eropa, terutama negara dengan mata uang yang bersinggungan langsung dengan dollar AS.
Baca Juga: Pascapemilu, Pasar Saham AS Akhirnya Menguat
"FTSE melemah 0,65 persen ke level 6,748. CAC melemah 0,78 persen dan DAX melemah 0,66 persen," ujar Hans.
Presiden Joko Widodo memastikan pangan di Indonesia dalam kondisi aman hingga 2017 yang akan datang. Meskipun di pasar, harga sejumlah bahan pangan semakin mahal, seperti cabai dan bawang merah. Presiden mendapatkan laporan bahwa curah hujan akhir 2016 hingga pertengahan 2017 cukup tinggi sehingga menunjang produksi petani. Ia melanjutkan, persoalan ketersediaan pangan memang menjadi persoalan Indonesia, bahkan dunia. Apalagi, bencana alam melanda beberapa dae-rah, baik di Indonesia atau negara lain. Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan bahwa stok beras nasional aman hingga 2017. Catatan dari Sekretariat Presiden, sampai Oktober 2016 lalu, stok beras nasional sendiri mencapai 1.980 juta ton. Hal itu menyebabkan pemerintah tidak memerlukan impor beras.