PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meluncurkan program bertajuk ASDP Bersih, yakni gerakan kolektif dan kontinyu seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk mengedepankan perilaku kerja bersih dari praktek penyimpangan yang merugikan pengguna jasa, perusahaan, dan negara.
Peluncuran program ASDP Bersih ini digelar Perseroan, dimana seluruh direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), VP, General Manager dan karyawan cabang Merak menggelar kerja bakti di atas KMP Portlink III, di Pelabuhan Merak Banten, Selasa (15/11/2016).
PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, program ASDP Bersih ini menjadi bukti komitmen dalam mendukung bisnis ASDP lebih baik ke depannya. "Ini bentuk kerja nyata, melakukan hal kecil (kegiatan kerja bakti) di kapal, namun memberikan makna yang luar biasa, peduli terhadap aset perusahaan dan secara konsisten memberikan pelayanan optimal kepada pengguna jasa, " tuturnya.
Kehadiran dan layanan PT ASDP Indonesia Ferry sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sarana transportasi yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia, bahkan hingga pulau terluar. Dengan adanya layanan feri yang andal dan tangguh, perekonomian negara bisa berjalan dengan baik dan bisa dinikmati masyarakat.
Adapun implementasi dari program ASDP Bersih dalam cakupan lebih luas yang menyangkut tindak korupsi, kecurangan, pungutan liar, pencurian, tindakan suap, penggelapan aset dan lainnya, manajemen telah berkomitmen untuk memberantas praktek penyimpangan tersebut dengan melakukan monitoring langsung di lapangan, pemberian sanksi tegas, sosialisasi, membuka saluran pelaporan (sistem whitle blowing system & ASDP 191, hingga pembentukan satgas.
"Mudah-mudahan langkah kecil yang dilakukan hari ini bisa dilakukan berkelanjutan dan menjadi budaya positif perusahaan, " ujarnya.
Terus Ekspansi
PT ASDP Indonesia Ferry berencana membeli 60 kapal baru dalam 5 tahun ke depan untuk meningkatkan layanan sesuai pertumbuhan dan kebutuhan pasar.
Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas kapal yang ada seperti di rute penyeberangan Merak-Bakauheni. Di lintasan tersibuk ini, kapal ASDP hanya beroperasi 12 hari dalam sebulan karena banyaknya perusahaan jasa penyeberangan di sana.
"Kapal-kapal besar di Merak akan kami gunakan untuk rute lain yang akan kami kembangkan agar lebih produktif. Kami juga akan beli kapal-kapal baru -- dari sebelumnya kapal bekas -- agar bisa mengambil pasar yang tumbuh," katanya.