Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan menganggu kondisi perdagangan di Indonesia.
Pasalnya, kondisi perdagangan Indonesia dengan AS tetap berjalan stabil meski kondisi politik AS sedang goyah.
Menurut Enggar, latar belakang Trump sebagai pengusaha akan mempengaruhi keputusannya dalam mengambil kebijakan ke depan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi.
"Meski kondisi politik AS tidak stabil, tapi perdagangan Indonesia tetap lancar. Tidak perlu dikhawatirkan. Kita harus tetap optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski banyak sentimen negatif," kata Enggar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti dalam acara Indonesia Economy Outlook 2017 Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016).
Baca Juga: TPP Batal, Mendag: Belum Tentu Berdampak Buruk
Kendati demikian, pemerintah Indonesia tetap terus mewaspadai kebijakan-kebijakan yang akan di keluarkan oleh Trump.
Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan cenderung proteksionis ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi perekonomian negara lainnya.
Ke depan, kata Enggar, pemerintah akan melakukan dua langkah untuk mengamankan kinerja perdagangan Indonesia.
Pertama, pemerintah akan mencari pasar baru sembari mempertahankan pasar tradisional seperti AS, Cina, dan Jepang.
"Afrika, India, Pakitan, dan Iran itu bisa menjadi pasar baru untuk Indonesia," katanya.
Kedua, pemerintah juga mendorong adanya diversifikasi produk ekspor, di luar produk unggulan. Misalnya, produk furniture, kakao, dan kopi.