Pascapemilu, Pasar Saham AS Akhirnya Menguat

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 16 November 2016 | 10:56 WIB
Pascapemilu, Pasar Saham AS Akhirnya Menguat
Bursa saham NYSE di New York, Amerika Serikat. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (15/11/2016) ditutup turun sebesar 37 poin atau 0,73 persen ke level 5.078 setelah bergerak di antara 5.073-5.169. Sebanyak 94 saham naik, 196 saham turun, 94 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp8.797 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp561 miliar.

Pasar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada akhir perdagangan. Setelah mengalami pasang surut pasca pemilu AS yang dimenangkan oleh Donald Trump, dan setelah adanya beberapa langkah Trump untuk meredakan ketegangan pasca pemilu AS, para investor mulai kembali berselera terhadap Dollar AS. Dollar AS juga menguat hingga hampir mencapai level tertinggi 11-bulan terhadap enam mata uang lawannya. Penguatan ini dipicu oleh kembalinya kestabilan pasar obligasi AS setelah aksi jual yang cukup tinggi, dan juga didukung oleh rilisnya data penjualan retail AS yang dilaporkan positif.

"Dow Jones menguat 0,29 persen ke level 18,923. Nasdaq menguat 1,33 persen dan S&P menguat 0,75 persen ke level 2,180," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan resmi, Rabu (16/11/2016).

Pasar Eropa ditutup menguat dan masih melanjutkan rally yang didorong oleh dampak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Data perekonomian dari zona eropa melaporkan GDP kuartal ketiga meningkat sebesar 1,6 persen dari tahun lalu, atau 0,3 persen dari kuartal lalu. Sedangkan dari Inggris, index harga konsumen meningkat 0,9 persen dari tahun lalu di bulan Oktober. Pasar saat ini masih memfokuskan diri terhadap kelanjutan dari kebijakan Trump dan peningkatan suku bunga AS di bulan Desember nanti.

Baca Juga: Garap Proyek South Quarter, Intiland Gandeng Reco Kris

"FTSE menguat 0,59 persen ke level 6,792. CAC menguat 0.62 persen ke level 4,536 dan DAX menguat 0,39 persen ke level 10,735," tutup Hans.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan program Dana Ekonomi Kreatif atau Dekraf untuk mendorong perkembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Dekraf ini berfungsi sebagai pool of commitment dari berbagai sumber dana dan lembaga keuangan untuk menyediakan dan meningkatkan portofolio pendanaan atau permodalan ke sektor ekonomi kreatif. Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, menuturkan Dekraf akan mendorong target kinerja Bekraf. Ada tiga indikator kinerja Bekraf yakni kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, serta kontribusi ter-hadap ekspor. Target kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap ekspor pada 2019 yang sebesar 12-13 persen juga optimistis tercapai. Ia mengakui, sejak 2013 hingga 2015 tidak ada peningkatkan signifikan dari ketiga indikator itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI