Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, mewakili Presiden RI Joko Widodo, didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di Desa Tamanan Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (15/11/2016). Germas bertujuan membangun kesadaran berperilaku hidup sehat pada masyarakat Indonesia.
Peluncuran Germas yang dipusatkan di Bantul tersebut dibarengi dengan peluncuran program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang PUPR di sembilan lokasi yaitu di Batam, Bogor, Padang Pariaman, Jambi, Surabaya, Purbalingga, Parepare, Madiun, dan Pandeglang.
Menteri Basuki mengatakan bahwa infrastruktur itu ada lima yaitu transportasi, air, perumahan dan pemukiman, energi, serta komunikasi. Kementerian PUPR diamanahi tiga infrastruktur yaitu transportasi berupa pembangunan jalan dan jembatan, air untuk ketahanan pangan, dan perumahan dan pemukiman.
Terkait program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang PUPR terdiri dari 8 program yakni program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas)/Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPST 3R), Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP Phase 2), Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (REKOMPAK) dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TAI) serta Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
"Program IBM tidak hanya fisik saja akan tetapi juga revolusi mental yaitu bagaimana masyarakat yang selama ini hanya mengharapkan dari pemerintah saja tetapi dengan pemberdayaan masyarakat, mereka berdaya sendiri dan kita hanya memfasilitasi saja," kata Basuki.
Untuk program P3TAI dibidang irigasi, yang mengerjakan adalah perkumpulan petani pengguna air (P3A). "Jadi (Kementerian PUPR) tidak hanya tol, jembatan tapi juga padat karya sehingga uang harus ada di desa," kata Basuki.
Dukungan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR tersebut, bertujuan menyediakan infrastruktur dasar dengan efesien dan akuntabel dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah menjadi pelaku pembangunan.
Seusai meluncurkan Germas, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, yang didampingi Menteri Pekerjaan Basuki, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Bantul Suharsono melakukan beberapa kunjungan diantaranya kunjungan ke Puskesmas Bangun Tapan II, SDN Tamanan di Bantul serta Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki minta agar kawasan Kotaku di Tegalrejo ini diberi sentuhan lagi agar lebih mengena dan akan menjadi kawasan wisata yang lebih baik lagi dan kawasan pendidikan, agar anak-anak memahaminya. "Jadi perlu ditambahkan dengan cerita-cerita sejarah untuk pendidikan anak," katanya.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah pejabat dari Kementerian PUPR antara lain Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja.