Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa Rupiah terdepresiasi 0,44 persen terhadap dolar Amerika pada Oktober 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu ketiga Oktober 2016 yang mencapai Rp13.008,52 per dolar Amerika.
"Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencapai Rp13.300,00 per dolar Amerika pada minggu pertama Oktober 2016," kata Kepala BPS Suhariyanto, dalam keterangan resmi, Selasa (15/11/2016).
Rupiah terdepresiasi 0,48 persen terhadap dolar Australia pada Oktober 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu ketiga Oktober 2016 yang mencapai Rp9.942,27 per dolar Australia. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yang mencapai Rp10.045,50 per dolar Australia pada minggu ketiga Oktober 2016.
Rupiah terapresiasi 2,99 persen terhadap yen Jepang pada Oktober 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu keempat Oktober 2016 yang mencapai Rp124,32 per yen Jepang. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp117,50 per yen Jepang pada minggu keempat Oktober 2016.
Rupiah terapresiasi 2,40 persen terhadap euro pada Oktober 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu keempat Oktober 2016 yang mencapai Rp14.154,05. "Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Barat yang mencapai Rp13.950,00 per euro pada minggu keempat Oktober 2016," tutup Suhariyanto.