"Dengan memahami unsur-unsur keamanan dalam uang, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengenali keaslian Rupiah dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber beritanya," kata Arbonas.
Warga Kota Tangerang, Imam S, mengaku kaget dengan berbagai penafsiran dalam uang kertas Rp100 ribu tersebut. Dia mengkhawatirkan beredarnya penfasiran yang keliru di sosial media dapat menganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat. Apalagi, jika penfasiran gambar tersebut berhubungan dengan paham tertentu yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Macam-macam saja sekarang ini di media sosial. Harus segera diklarfikasi kebenarannya," ujarnya. (Antara)