Harga Properti Residensial di Pasar Primer Melambat

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 12 November 2016 | 15:07 WIB
Harga Properti Residensial di Pasar Primer Melambat
Perumahan mewah di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia triwulan III-2016 mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan III-2016 yang tumbuh sebesar 0,36 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2016 yang tercatat sebesar 0,64 persen (qtq).

Perlambatan pertumbuhan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe besar (0,05 persen, qtq). Berlanjutnya perlambatan kenaikan harga properti residensial pada triwulan III-2016 ini telah diperkirakan pada survei triwulan sebelumnya. "Hasil survei memperkirakan bahwa perlambatan kenaikan harga properti residensial masih akan berlanjut pada triwulan IV-2016 (0,28 persen, qtq)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Kamis (10/11/2016).

Sementara itu, volume penjualan properti residensial menunjukkan peningkatan. Volume penjualan pada triwulan III-2016 tumbuh sebesar 4,65 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan 4,02 persen (qtq) pada triwulan II-2016. Secara triwulanan, peningkatan penjualan tersebut terjadi pada semua tipe rumah terutama rumah tipe kecil sejalan dengan adanya program pembangunan rumah murah oleh Pemerintah.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang. Sebagian besar pengembang (56,24 persen) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya.

"Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh pembiayaan perbankan (KPR), khususnya pada rumah tipe kecil dan menengah," tutup Tirta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI