PT Angkasa Pura II (Persero) berkomitmen turut mengembangkan parisiwata Indonesia dengan meningkatkan rute penerbangan internasional serta mempromosikan destinasi-destinasi wisata lokal di setiap bandara yang dikelola perusahaan.
Salah satu langkah perseroan dalam mengembangkan pariwisata ini adalah melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Kementerian Pariwisata.
Kedua pihak yakni PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kementerian Pariwisata akan bersinergi memperkenalkan pariwisata nasional ke dunia internasional serta meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Chief of Air Traffic & Tourism Development PT Angkasa Pura II (Persero) Rosita Kurniawati mengatakan, “AP II akan berperan aktif dalam meningkatkan frekwensi kunjungan wisman ke Indonesia khususnya melalui bandara yang dikelola perusahaan, antara lain dengan menyediakan program insentif bagi maskapai yang membuka rute baru penerbangan internasional.”
“Sebagai bagian dari promosi bersama Kementerian Pariwisata, AP II juga akan mencantumkan logo "Wonderful Indonesia" serta menampilkan video dan foto milik Kementerian Pariwisata di seluruh bandara yang dikelola perusahaan. Di samping itu, AP II juga akan ikut berpartisipasi dalam setiap event internasional dan kegiatan-kegiatan lainnya,” jelas Rosita Kurniawati.
Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) juga berkomitmen untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan yang baik di setiap bandara sehingga dapat mendatangkan lebih banyak wisman seperti halnya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.
Melalui penyesuaian pelayanan yang dilakukan AP II, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh berhasil menjadi nominasi World’s Best Airport for Halal Travellers dalam The Halal Tourism Awards 2016 yang tengah berlangsung saat ini.
Sementara itu dalam aspek operasional, AP II juga akan melakukan penyesuaian di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau dengan memperpanjang jam operasional dari pukul 19.00 WIB menjadi pukul 24.00 WIB seiring dengan rencana Sriwijaya Air dan Citilink membuka penerbangan dari Tiongkok. Strategi penyesuaian operasional ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara.
Adapun pada periode Januari – Oktober 2016 jumlah penumpang di seluruh bandara yang dikelola AP II tercatat sekitar 77,66 juta penumpang atau meningkat 12,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 68,96 juta penumpang.
Hingga akhir tahun ini atau sepanjang Januari – Desember 2016 diperkirakan jumlah penumpang dapat mencapai 93,23 juta penumpang atau naik 11% dibandingkan dengan Januari – Desember 2015 sebanyak 84,29 juta penumpang.