Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Karya Konstruksi Indonesia 2016 serta penghargaan Pemeringkat Jalan Hijau 2016, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (11/11/2016). Pemberian penghargaan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati Hari Bakti PU ke-71 dan Jakarta Infrastructure Week.
Penghargaan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2003 bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat jasa konstruksi termasuk badan usaha jasa konstruksi maupun individu yang memiliki dedikasi tinggi, inovatif, serta kreatif untuk kemajuan dan perkembangan sektor konstruksi di Indonesia.
Adapun yang Memperoleh penghargaan Karya Konstruksi 2016 tersebut yaitu :
1. PT. PP (Persero Tbk) Terbaik Pertama Penghargaan Karya Konstruksi Kategori Metode Konstruksi dengan Karya 4 Hours Shear Wail Formwork System – Sistem Bakisting Panel Shearwall tercepat dan Berkualitas Tinggi.
2. PT. PP (Persero Tbk ) Terbaik Pertama Penghargaan Karya Konstruksi Kategori Teknologi Konstruksi dengan Karya Automatic Safety Net Vertical – ASNet.
3. PT. Dipavilion Kami Berkarya Terbaik Pertama Penghargaan Karya Konstruksi Katagori Arsitektur dengan Karya Jatim Park 2.
4. Team M & E PT. PP (Persero Tbk ) Terbaik Pertama Penghargaan Karya Teknologi Tepat Guna dengan Karya Metode Pembumian Penangkal Petir di atas laut.
5. PT. PP (Persero Tbk), terbaik pertama Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi Kategori Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih Dari 8 lantai pada proyek Nipah Mall Makasar.
6. PT. Total bangunan Persada Tbk, Terbaik Pertama penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi kategori Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih Dari 8 Lantai pada Proyek Anvaya Bali.
7. PT. Hutama Karya (Persero), Terbaik Pertama Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi Kategori Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi pada Proyek Rancangan bangunan Stasiun Bawah Tanah Dukuh atas dan Bunderan HI serta Terowongan dari 13K + 102 hingga 15K +123 proyek Mass Rapid Transit Jakarta.
9. PT. PP (Persero Tbk), Terbaik Pertama Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi Kategori Pelaksanaan Bangunan Prasarana Energi dan Industri pada Proyek Senoro Gas Development Project.
10. PT. Waskita Karya (Persero), pemenang terbaik Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi Kategori Bangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah pada Proyek Pembangunan system Pengolahan Air Limbah Terpusat Kota Denpasar tahap II (Jaringan Al Pedungan)
Disamping itu pula diserahkan Penghargaan Pemeringkat Jalan Hijau, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR 2016 dengan peringkat Tiga Bintang kepada yaitu:
1. Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Semarang untuk Proyek Jalan Tembus Jl Kartini - Jl. Gajahmada Kota Semarang.
2. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Pemerintah Kabupaten Gresik untuk Proyek Pembangunan dan Peningkatan Jalan Karang Andong - Kesamben Kulon - Perning Kabupaten Gresik.
3. PT. Trans Marga Jateng untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo Tahap I Ruas Semarang - Bawen.
4. Pemerintah Kota Bekasi untuk Proyek Pembangunan Jembatan dan Pelebaran di Sekitar Pintu Tol Bekasi Timur.
Disela acara pemberian penghargaan tersebut diadakan pula Talkshow dengan mengangkat tema ” Mendorong Peran Swasta Dalam Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR”.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib, salah satu narasumber mengungkapkan, pemerintah jelas menunjukan keseriusannya dalam percepatan pembangunan yang merata di tanah air. "Masuknya peran swasta sangat berpengaruh dalam menciptakan inovasi dan akselerasi kemajuan pembangunan infrastruktur yang nantinya menjadi tolak ukur peningkatan laju perekonomian Indonesia," terangnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2016).
Menurutnya, ada strategi yang di jalankan oleh Kementerian PUPR khususnya di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, yaitu kita pernah melakukan perubahan paradigma (changing paradigm) terkait dengan transformasi mindset bagi para penyelenggara negara dimana pendanaan infrastruktur tidak hanya terbatas dengan pendanaan dari APBN. "Jadi harus welcome kepada investor untuk membangun infrastruktur, " ungkapnya.
Selain itu menghadirkan pula narasumber lainnya seperti Budi Hidayat dari Fungsional Perencana di Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana , Bastary Pandji Indra Asisten Deputi Perumahan,Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur, dan Yoga Affandi, Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi, Bank Indonesia.