Suara.com - Bekerja atau bersekolah pasti membutuhkan kendaraan dari rumah untuk sampai ke tempat kegiatan tersebut. Biasanya bagi Anda yang tidak menggunakan kendaraan pribadi maka harus menggunakan transportasi umum. Kesulitan menggunakan transportasi yang nyaman dan juga murah merupakan permasalahan terbesar di Indonesia.
Sekarang ini banyak yang mempercayakan transportasi berbasis umum untuk memenuhi kebutuhan agar bisa sampai di tempat kerja atau sekolah atau tempat lainnya. Banyaknya keuntungan dari menggunakan kendaraan umum bukan hanya mengurangi kemacetan atau polusi di kota, buktinya menggunakan commuter bisa menekan anggaran dan lebih hemat. Solusi apa yang didapatkan selain dari hemat? Ini ulasannya:
Biaya lebih terduga
Jika menggunakan commuter yang berbasis kereta, Anda sudah bisa mengetahui biaya dari transportasi dengan jarak yang ditempuh. Dengan begitu biaya yang tidak terduga akan berkurang dan tidak banyak. Berbeda dengan menggunakan kendaraan pribadi, terkadang mobil atau motor habis bensin, ban meletus hingga terjadi masalah kemogokan. Baiknya Anda mulai menggunakan transportasi umum jika memiliki keuangan yang terbatas. Menggunakan kendaraan umum akan berdampak juga pada perencanaan keuangan Anda yang lainnya.
Tidak ada biaya parkir
Biaya parkir tentu saja tidak dibebankan jika menggunakan commuter. Menggunakan kendaraan pribadi akan membebankan anda dengan biaya parkir, terutama di kota besar biaya parkir akan ditagih dimanapun tempatnya termasuk di kantor atau di toko pinggir jalan.
Sedangkan dengan menggunakan commuter anda tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membayar uang parkir dan sejenisnya. Untuk sekedar menghampiri tempat yang dekat, Anda bisa berjalan kaki atau ikut teman. Anda juga tidak perlu susah-susah membawa kendaraan kemanapun atau memarkirkannya pada lahan perkotaan yang sempit.
Biaya bisa ditekan
Biaya transportasi malah bikin boros? Justru bisa berbanding terbalik dengan pernyataan tersebut. Menggunakan transportasi umum Anda bisa menghitung kebutuhan per bulan dengan pasti. Misalnya, gaji anda hanya sekitar Rp3 juta saja, sedangkan perjalanan anda membutuhkan biaya Rp300.000 perbulannya. Maka Anda bisa menggunakan uang lebih dari Rp2 juta untuk kebutuhan dan sisanya untuk uang simpanan. Biaya transportasi justru tidak menjadi beban setiap bulannya.
Tidak ada pengeluaran pemeliharaan