Unit Pendidikan Kemenperin Jadi Role Model Vokasi Industri

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 05 November 2016 | 12:53 WIB
Unit Pendidikan Kemenperin Jadi Role Model Vokasi Industri
Para pencari kerja di pameran kerja. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada kesempatan tersebut, Syarif memberikan apresiasi kepada Politeknik APP Jakarta karena pada tahun inimewisuda sebanyak 556 lulusan, yang terdiri dari 478 lulusan program D3 reguler, 44 lulusan program Diploma 1 Logistik bekerjasama dengan ASPERINDO, dan 34 orang lulusan Program Beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL).

“Kami mengucapkan selamat kepada semua lulusan Politeknik APP Jakarta, khususnya kepada 267 lulusan yang telah bekerja di sektor industri dan 44 orang yang memilih untuk melanjutkan pendidikan,” ucapnya.Sedangkan bagi para lulusan yang belum bekerja, kata Syarif, diharapkan Politeknik APP Jakarta dapatmemfasilitasi penempatan kerja di perusahaan industri.

Syarif menyampaikan, khusus para wisudawan program beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah lulus, akan mendapatkan kontrak kerja selama dua tahun dengan Kemenperin untuk menjalankan orientasi industri dalam membina sentra IKM.

“Melalui program orientasi ini, diharapkan saudara dapat mengasah kemampuan dan belajar berwirausaha agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah saudara masing-masing,” paparnya.

Sementara itu, bagi para wisudawan program reguler, mereka juga dapat mengembangkan diri ke depan untuk menjadi wirausaha yang mandiri, sehingga bukan hanya mencari pekerjaan tetapi lulusan PoliteknikAPP Jakarta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusdiklat Industri Kemenperin Mujiyono mengatakan, unit pendidikan di lingkungan Kemenperin termasuk Politeknik APP Jakarta terus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki sekolah lain.

“Politeknik Kemenperin harus menjadi pelopor dan best practice pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi,” ujarnya. Untuk itu, kurikulum pendidikan pada Politeknik APP Jakarta harus mengacu pada SKKNI, menggunakan modul dan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi, dilengkapi dengan Teaching Factory, LSP, TUK, serta melakukan sertifikasi kompetensi bagi para lulusannya.

Selain itu, lanjut Mujiyono, Politeknik Kemenperin harus mengembangkan satu spesialisasi yang menjadiicon. Sebagai contoh, Politeknik APP Jakarta dengan spesialisasi manajemen logistik harus mampumembangun citra di kalangan masyarakat dan dunia usaha industri. “Politeknik APP Jakartamerupakan pusat penyedia tenaga kerja ahli di bidang logistik yang kompeten sesuai dengan kebutuhansektor industri,” tuturnya.

Selama ini, Politeknik Kemenperin memiliki workshop dan laboratorium modern yang terintegrasi dan terpadu, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien karena pembelajaran teori, praktek dan diskusi dilakukan dalam satu ruangan. “Politeknik APP Jakarta yang saat ini menjalankan program Diploma 3, diharapkan dalam waktu dekat dapat meningkatkan jenjang pendidikannya menjadi Diploma 4,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI