Suara.com - Balikpapan-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda, Jumat (4/11/2016) di Kalimantan Timur. Tol yang menghubungkan kota Balikpapan dengan Samarinda itu memiliki panjang panjang 99,2 km dengan total nilai investasi Rp6 triliun.
Pembangunan proyek tol tersebut dikerjakan secara simultan dan ditargetkan selesai pada tahun 2018 mendatang.
"Saya kira progresnya bagus, Pak Gubernur juga aktif dalam pembebasan tanah ini, jadi saya kira target kita 2018, mudah-mudahan bisa," kata Basuki. Saat ini sisa pembebasan lahan yang belum dilakukan sekitar 17 persen dan ditargetkan rampung Desember tahun ini.
Sementara untuk pendanaan sisa pembebasan lahan tersebut akan dibiayai oleh dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda pekerjaannya terbagi dalam 5 seksi, namun dikerjakan secara silmutan. Dengan rincian, Seksi I sepanjang 22,03 km dari Balikpapan Km 13-Samboja, Seksi II 30,98 Km dari Samboja-Muara Jawa, Seksi III 17,3 Km dari Muara Jawa-Plaran. Kemudian Seksi IV 17,95 Km dari Palaran-Samarinda dan terakhir Seksi V 11,09 Km.
Proses konstruksi jalan tol ini dilakukan oleh tiga pihak yakni Seksi I dan Seksi V dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, sementara Seksi II, III dan IV dikerjakan oleh investor PT. Jasamarga Balikpapan Samarinda.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki dan rombongan juga memantau langsung salah satu titik pekerjaan jalan tol yakni Jembatan Manggar sepanjang 613 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya Persero Tbk. Jembatan ini berada pada ruas tol seksi I, dengan nilai kontrak Rp271,8 miliar dari dana APBN tahun 2015-2017.