Pendapatan Bersih Astra Internasional Turun 4 Persen di Q3 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 02 November 2016 | 09:33 WIB
Pendapatan Bersih Astra Internasional Turun 4 Persen di Q3 2016
Peluncuran program Astra Start-Up Challenge (ASC) di Jakarta, Kamis (21/7/2016). [Dok Astra International]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Astra International Tbk (ASII) mencetak pendapatan bersih Rp 132,29 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016. Pendapatan ini turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp138,17 triliun.

"Laba bersih ASII turun 6 persen menjadi Rp 11,27 triliun. Jika dilihat secara kuartalan, kinerja ASII sejatinya membaik," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11/2016).

Penurunan pendapatan dan laba bersih ASII terlihat menyusut dibandingkan kuartal sebelumnya. Penurunan pendapatan berasal dari bisnis alat berat dan kontraktor penambangan. Selain itu, ada juga kenaikan signifikan pada provisi kerugian kredit Bank Permata.

Hans menambahkan, kinerja Grup Astra pada tahun ini merefleksikan perbaikan kinerja otomotif. Selain itu ada peningkatan kinerja di bisnis perkebunan dan mulai pulihnya bisnis alat berat dan pertambangan. "Kontribusi pendapatan bersih dari operasional penjualan Toyota berkurang setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat berlaku efektif pada awal tahun ini," ujar Hans.

Laba Bersih MNC Naik 122,4 persen

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) perusahaan televisi milik Hary Tanoesoedibjo, mendulang penaikan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2016 sebesar 122,14 persen menjadi Rp1,44 triliun. Peningkatan laba bersih itu dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2015 (year-on-year/ y-o-y).

Berdasarkan laporan keuangan yang terbit kemarin, penaikan laba bersih disebabkan meningkatnya keuntungan lain-lain bersih sebesar Rp73,02 miliar, sedangkan pada periode sama tahun lalu rugi lain-lain sebesar Rp57,6 miliar. Bertumbuhnya laba bersih juga disebabkan oleh untung kurs mata uang asing bersih Rp207,6 miliar, sedangkan pada periode sama 2015 merugi Rp506,89 miliar.

"Sementara itu, pendapatan usaha MNCN sepanjang sembilan bulan pertama 2016 naik 4,64 persen y-o-y menjadi Rp5,26 triliun," tutup Hans.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI